Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp2,19 triliun atau seluruh penawaran yang masuk dari lelang tambahan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara alias greenshoe option pada tanggal 23 Maret 2022.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis, menyampaikan lelang dilakukan untuk lima seri SBSN melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI).

Jumlah penyerapan dana tertinggi berasal dari seri PBS029 yang sebesar Rp1,53 triliun dengan imbal hasil atau yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan adalah 6,55079 persen.

Seri tersebut memiliki tingkat imbalan 6,375 persen yang akan dibayarkan setiap tanggal 15 Maret dan 15 September, serta akan jatuh tempo pada 15 Maret 2034.

Selanjutnya, nominal yang dimenangkan tertinggi lainnya yakni pada lelang PBS033 senilai Rp650 miliar dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,83 persen.

Baca juga: Pemerintah serap dana Rp2,8 triliun dari lelang sukuk negara

Tingkat imbalan seri PBS033 tercatat 6,75 persen yang akan dibayarkan setiap tanggal 15 Juni dan 15 Desember, yang akan jatuh tempo pada 15 Juni 2047.

Dari seri PBS030, pemerintah menyerap dana Rp5 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 5,9297 persen.

PBS030 memiliki tingkat imbalan 5,875 persen yang akan dibayarkan setiap tanggal 15 Januari dan 15 Juli, yang akan selesai pada 15 Juli 2028.

Lantaran penyerapan dana ketiga seri SBSN dilakukan dari seluruh penawaran masuk, bid-to-cover-ratio pun tercatat sebesar satu kali.

Kendati demikian terdapat dua seri SBSN yang dilelang namun tak terdapat penawaran masuk yakni PBS031 dan PBS032.

Baca juga: Kemenkeu catat sukuk ritel SR016 berhasil diterbitkan Rp18,4 triliun

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022