Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) terus mengawal pengembangan industri pulp dan kertas agar lebih berdaya saing di tingkat nasional dan internasional, melalui peningkatan kesadaran terhadap isu-isu global dan masyarakat, termasuk memenuhi aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).

“Untuk mewujudkan industri pulp, kertas dan kertas lainnya yang berkelanjutan, dibutuhkan saran dan masukan yang konstruktif dari seluruh anggota asosiasi,” kata Ketua Umum APKI terpilih periode 2021-2026 Liana Bratasida, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Liliana Bratasida terpilih sebagai Ketua Umum APKI periode 2021-2026 melalui Kongres APKI yang digelar pada 23-24 Maret 2022 dengan tema Peluang dan Tantangan Industri Pulp dan Kertas Berbasis ESG.

Baca juga: Ekspor pulp dan kertas ditargetkan tembus 9 miliar dolar AS

Dari hasil pemilihan dan musyawarah, Liana Bratasida memperoleh keunggulan unggul 26 suara dukungan perusahaan. Sementara, Ngakan Timur Antara terpilih sebagai Ketua Dewan Pengawas dengan perolehan unggul 15 dukungan perusahaan.

Kongres APKI 2021 ini seharusnya dilaksanakan pada tahun 2021, namun tertunda karena pembatasan mobilitas pandemi COVID-19.

Dalam Kongres APKI 2021 diputuskan kebijakan bagi pelaku usaha industri pulp dan kertas Indonesia, seperti kebijakan perdagangan internasional, litbang, standar, bahan baku, lingkungan serta kerja sama dengan para pihak mitra APKI dari kementerian dan lembaga (K/L) dalam mewujudkan garis besar kebijakan APKI yang berwawasan ESG.

Selain Ketua Umum APKI periode 2021-2016, Kongres juga menetapkan Dewan Pengawas APKI periode 2021-2026.

Baca juga: Industri pulp dan kertas dipacu manfaatkan teknologi ramah lingkungan

Sesuai laporan dari tim verifikasi, terdapat 3 usulan calon Ketua Umum, di antaranya adalah Aryan Warga Dalam (Ketua APKI 2016-2021), Liana Bratasida (Direktur Eksekutif APKI 2011-2021) serta Heri Setyawan (Pura Group).

Untuk usulan Dewan Pengawas, tercatat terdapat 3 usulan calon, yakni Dody Widodo (Sekjen Kemenperin), Ngakan Timur Antara (Staff Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) serta Agustian Partawidjaja (Sinarmas).

Saat ini Indonesia peringkat 1 di ASEAN, peringkat 3 untuk pulp dan peringkat 4 untuk kertas di tingkat Asia, serta peringkat 8 untuk pulp dan peringkat 6 untuk kertas ditingkat dunia dengan kontribusi 3,84 persen untuk GDP non migas.

“Ke depannya harus optimis untuk dapat dipertahankan dan bahkan terus ditingkatkan. Pelaku bisnis industri pulp dan kertas memiliki komitmen yang sangat kuat terhadap keberlanjutan dengan meningkatkan kinerja mereka baik pada ESG atau langkah-langkah keberlanjutan lainnya, serta berkontribusi pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” katanya.

“Terima kasih atas kepercayaan amanah yang diberikan seluruh anggota APKI terutama Ketua Umum sebelumnya dan Dewan Pengurus yang selama ini telah bekerja keras untuk menjadikan APKI sebagai asosiasi yang tangguh dan berprestasi,” ujar Liana Bratasida.
​​​​​​

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022