apabila di antara kedua pemerintah sudah menjalankan perannya dengan baik, maka hubungan business-to-business antar pelaku usaha dari kedua negara pun akan berjalan dengan baik
Jakarta (ANTARA) - PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR), spin-off dari PT Bakrie Autoparts, anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk di sektor industri komponen otomotif bekerja sama dengan perusahaan Inggris yang memproduksi baterai kendaraan listrik rendah karbon, BritishVolt untuk mengembangkan industri baterai kendaraan listrik.

Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama di bidang elektrifikasi kendaraan ini dilakukan oleh Anindya N. Bakrie mewakili VKTR dan CEO BritishVolt Orral Nadjari di London, Inggris, Rabu (23/3).

Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Duta Besar Indonesia untuk Inggris Desra Percaya, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, anggota parlemen Inggris Lord Aamer Safraz dan Richard Graham serta Presiden Confederation of British Industries Lord Karan Bilimoria.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan kemitraan strategis antara VKTR dengan BritishVolt menjadi salah satu rencana investasi potensial asal Inggris yang akan dikawal karena sejalan dengan visi besar pemerintah dalam melakukan transformasi ekonomi untuk menciptakan nilai tambah melalui hilirisasi sumber daya alam.

"Harapan saya apabila di antara kedua pemerintah sudah menjalankan perannya dengan baik, maka hubungan business-to-business antar pelaku usaha dari kedua negara pun akan berjalan dengan baik, dalam hal ini kami akan memastikan seluruh perizinan dan insentif melalui satu pintu, yaitu Kementerian Investasi," katanya.

Sementara itu, Anindya N. Bakrie mengatakan momentum ini merupakan awal kerja sama antara kedua negara dalam rangka pengembangan industri baterai kendaraan listrik guna percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang berkelanjutan.

VKTR sendiri berfokus pada penelitian dan pengembangan solusi teknologi digital terkait sektor elektrifikasi industri transportasi.

"Dukungan penuh pemerintah mutlak diperlukan agar rencana investasi ini dapat terealisasi dengan baik dan Indonesia siap menghadapi era elektrifikasi kendaraan di tahun-tahun mendatang," kata Anindya.

CEO BritishVolt Orral Nadjari dalam kesempatan yang sama menyampaikan harapannya ke depan dari kerja sama yang mulai dijalin ini.

"Saya ingin terlibat dan melihat langsung hasil dari kemitraan strategis kami ke depan. Inisiasi yang kami lakukan ini merupakan suatu upaya bersama dalam rangka transisi berkelanjutan menuju net-zero. Saya juga berharap Indonesia dapat memainkan peran pentingnya dalam percepatan transformasi energi global, salah satunya melalui kerja sama yang telah ditandatangani ini," imbuh Nadjari.

Kementerian Investasi/BKPM berkomitmen penuh dalam menyukseskan percepatan transisi energi, salah satu pilar utama Presidensi G20 Indonesia, yaitu dengan mendorong investasi yang berkelanjutan dan penerapan energi baru terbarukan (EBT) dengan mengundang investor dari berbagai negara.

Saat ini investasi baterai listrik di Indonesia berasal dari Korea Selatan, China, dan Taiwan.

Rencana kerja sama investasi antara VKTR dengan BritishVolt ini merupakan yang pertama dari Eropa dalam konteks pengembangan industri baterai kendaraan listrik.

Baca juga: Luhut minta Tesla penuhi syarat darinya jika investasi di Indonesia
Baca juga: Indonesia mulai bangun fasilitas penyimpanan listrik berbasis baterai
Baca juga: Britishvolt akan kembangkan baterai kinerja tinggi dengan Aston Martin


Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022