Selain meminta didatangkan guru, warga juga meminta skop, cangkul, sabit, sambungan listrik, sampai kapal berbahan fiberglass
Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini berencana membangun jaringan internet untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Kampung Erosaman, Distrik Der Komour, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, dalam kunjungannya ke wilayah tersebut, Kamis (24/3), Mensos mendengarkan permintaan warga akan sarana pendidikan dan tenaga pendidik.

Warga setempat menyatakan semangat untuk belajar, terutama pada anak masa prasekolah, namun tidak ada tenaga pendidik untuk melengkapi rumah panggung yang berfungsi sebagai community center. Sedangkan menurut mereka, di kampung sebelah malah kelebihan guru.

Sehingga untuk mendatangkan seorang guru ke Kampung Erosman, warga harus "baku pukul" (berkelahi) dengan warga kampung sebelah.

Mendengar penjelasan tersebut, Mensos meminta untuk tidak baku pukul, karena tidak menyelesaikan masalah. Apabila ada yang meninggal, maka anak-anak akan kehilangan kasih sayang ayahnya dan sumber penghidupan.

“Enggak usah baku pukul. Era sekarang ini, guru tidak harus datang, tidak harus ada pertemuan langsung dengan guru. Nanti di sini saya pasang televisi ya, dikasih sambungan internet, jadi guru bisa mengajar anak-anak di sini dari jarak jauh. Nanti saya ngajar ya dari Jakarta,” katanya kepada warga Kampung Erosman.

Selain meminta didatangkan guru, warga juga meminta skop, cangkul, sabit, sambungan listrik, sampai kapal berbahan fiberglass.

Mensos juga melakukan monitoring pelaksanaan pemberian bantuan untuk pemberdayaan sosial yang sudah diserahkan pada November 2021 di antaranya, untuk warga Komunitas Adat Terpencil (KAT), sembako, genset magnetik, komputer, peternakan ayam petelur, perahu longboat, dan sebagainya.

Ia tidak hanya mengidentifikasi kebutuhan lain untuk Kampung Erosaman, melainkan juga untuk kampung terjauh, kampung Amagais. Di Amagais, Mensos menyebarkan bibit lele, dan meletakkan batu pertama untuk penjernih air.

Kepada masyarakat setempat, Mensos menyatakan, penjernih air disediakan sebagai solusi penyediaan air bersih bagi warga. Sehingga warga tidak perlu tergantung dari air hujan.

"Setelah dijernihkan bisa dikonsumsi untuk minum. Jadi tidak usah baku pukul ya. Tidak boleh baku pukul,” kata dia.

Mensos hadir didampingi Uskup Agats Mgr Aloysius Murwito, Dirjen Pemberdayaan Sosial Edi Suharto, Staf Khusus Menteri, dan Bupati Agats Elisa Kambu. Mensos mendarat di Bandara Ewer Agats dari kunjungan kerja di Kabupaten Sarmi dan Jayapura, Provinsi Papua.

Di Agats, selain di Kampung Erosaman dan Amagais, program pemberdayaan sosial melibatkan Keuskupan Agats, Pemerintah Kabupaten Asmat, dan pengurus Masjid An-Nur.

Bantuan yang diserahkan berupa satu unit mesin desalinasi air, satu paket solar cell, budidaya ternak ayam petelur, benih sayur, bibit buah, bibit lele, budidaya pertanian dan perikanan, dua unit mesin desalinasi air (Pemkab dan Masjid An-Nur), dan dua paket solar cell (Pemkab dan Masjid An-Nur).

Bantuan Mensos untuk untuk Keuskupan Agats senilai Rp7.616.560.000, untuk Pemerintah Kabupaten Asmat Rp1.301.340.000, dan untuk pengurus Masjid An-Nur Rp945.580.000.

 
Baca juga: Mensos pastikan tidak ada korupsi dalam upaya percepatan ekonomi Papua

Baca juga: Mensos Risma dukung teknologi transportasi efisien bagi warga Papua

Baca juga: Mensos dukung pemberdayaan warga Papua agar kebutuhan pokok murah

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022