Bogor (ANTARA News) - Pemerintah Amerika Serikat mengagumi pelaksanaan demokrasi di Indonesia yang dapat menyatukan keberagaman suku bangsa.

Demikian disampaikan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Scot Marciel saat menghadiri penandatangan kerja sama pendidikan di Kampus Sampoerna Akademi, di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.

"Pelaksanaan demokrasi di Indonesia membuat kami tertarik, terdiri dari berbagai suku bangsa dan memiliki iklim yang berbeda-beda tapi bersatu padu," kata Scot.

Scot mengatakan, alasan inilah yang membuat pemerintah Amerika Serikat ingin mendukung Indonesia agar terus mempertahankan demokrasinya.

Melalui kerja sama antardua negara, lanjut Scot, khususnya di bidang pendidikan diharapkan dapat meningkatkan perkembangan pendidikan di Indonesia yang tentunya mendorong pelaksanaan demokratisasi bangsa.

Salah satu bentuk kerja sama pendidikan antara Amerika Serikat dan Indonesia tertuang dalam penandatangan kerja sama pendidikan berupa pinjaman dana pendidikan pertama untuk siswa-siswa Indonesia.

Dalam kerja sama tersebut, Pemerintah Amerika Serikat melalui fasilitas kredit USAID, UBS UG (UBS), Raiffeisen Bank International AG (RBI) menyalurkan kredit pendidikan senilai 5 juta dolar AS untuk program "Dana Siswa Bangsa".

Dana siswa bangsa merupakan pinjaman lunak dana pendidikan pertama berjangka panjang di Indonesia bagi siswa-siswi berprestasi yang berasal dari keluarga prasejahtera yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.

Kucuran dana tersebut berasal dari kerja sama yang unik melalui kemitraan publik-swasta antara USAID, UBS UG (UBS), Raiffeisen Bank International AG (RBI) dan Putera Sampoerna.

Pengelolaan pinjaman dana pendidikan akan dilaksanakan oleh siswa Bangsa dan Putera Sampoerna Foundation.

Pinjaman akan dialokasikan untuk pembiayaan sekitar 300 siswa-siswi Indonesia dari keluarga prasejahtera untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

"Program pinjaman dana pendidikan ini merupakan bentuk komitmen kami dalam meningkatkan kesempatan memperoleh pendidikan bagi anak muda Indonesia," kata Scot.

Sementara itu, Putra Sampoerna, pendiri Putera Sampoerna Foundation menyebutkan, pendidikan merupakan kunci untuk membangun masyarakat.

"Bersama dengan para mitra, kami ingin dapat menyediakan akses kepada pendidikan berkualitas untuk sekian banyak anak-anak berbakat yang tidak memiliki kesempatan karena lata belakang ekonomi," katanya.

Putera menambahkan, melalui pinjaman pendidikan tersebut, diharapkan akan lebih banyak pelajar-pelajar berbakat dapat meraih mimpi untuk bisa terus melanjutkan sekolahnya hingga ke jenjang lebih tinggi, sehingga mendorong kualitas pendidikan masyarakat Indonesia.
(T.KR-LR/S023)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011