Malang (ANTARA News) - Stadion Gajayana, Kota Malang, Jawa Timur, yang menjadi "home base" Persema Malang, dinilai masih belum layak digunakan untuk laga Champions Asia.

Hal itu dikatakan CEO Persema Didied Poernawan Affandi kepada wartawan, Rabu, usai menemani tim Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) melakukan verifikasi stadion tersebut.

"Stadion Gajayana masih memerlukan pembenahan, terutama untuk shower kamar mandi dan toilet di ruang pemain. Selain itu, untuk papan skor elektronik juga belum ada, ditambah lampu stadion," kata Didied.

Ia menjelaskan, akibat tidak adanya sejumlah fasilitas itu, membuat Stadion Gajayana belum bersertifikat E. Selain itu, lokasi pemain cadangan di Gajayana terlalu dekat dengan penonton, sehingga khawatir adanya pelemparan benda yang dilakukan penonton.

"Kami presentasikan semuanya, dan AFC menilai untuk manajemen klub masih bagus serta pengurus juga tidak masalah, hanya stadion yang bermasalah," katanya.

Sementara itu, AFC memberikan batas waktu perbaikan Stadion Gajayana hingga akhir Oktober mendatang. "Kita di `deadline` AFC hingga akhir Oktober nanti, dan semua masukan AFC harus dipenuhi," katanya.

Kunjungan tim AFC ke sejumlah stadion, bertujuan untuk melakukan verifikasi kesiapan setiap klub untuk layak tampil di Liga Champions Asia (LCA), dan kelayakan stadion adalah salah satu aspek penting untuk tampil di ajang tersebut.

Dalam melakukan verifikasi, tim AFC terdiri dari empat orang, di antaranya Shahin Rahmani dan Avin Tee yang bertugas sebagai "Internal Audit Manager" serta "Manager Research and Assesment Profesional Football Project Department", Alisher Nikimbaev.

Pelaksanaan verifikasi di Stadion Gajayana, dimulai pukul 15.00 WIB, dengan melihat fasilitas berupa penerangan lampu stadion, papan skor, rumput stadion serta sejumlah ruangan pelatih dan pemain.

Rencananya, pendataan verifikasi akan dirapatkan terlebih dahulu oleh tim AFC, kemudian hasil pendataan akan dilaporkan ke PSSI sebelum kompetisi digelar.
(T.KR-MSW/I007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011