Film memiliki kekuatan yang luar biasa
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - American Corner (Amcor) Universitas Muhammadiyah Malang memberikan pelatihan pembuatan film dokumenter kepada sejumlah mahasiswa di wilayah tersebut melalui program Doc Corner 2022.

Wakil Kepala Humas Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya Adam Dreyfuss, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin mengatakan program pelatihan yang juga memperkenalkan konsep pengembangan cerita itu bertujuan mempererat hubungan antara Amerika dan Indonesia.

"Tugas kami adalah mempererat hubungan antara masyarakat Amerika dan Indonesia, melalui berbagai program pendidikan dan kebudayaan, termasuk melalui film," kata Adam.

Adam menjelaskan, pembuatan film dokumenter merupakan sebuah peluang atau kesempatan untuk berpikir secara mendalam terkait sebuah isu yang berkembang dalam kebudayaan masyarakat termasuk di Indonesia.

Menurutnya, pada isu-isu yang kompleks seperti terkait dengan kesetaraan gender, permasalahan personal masyarakat serta lainnya, membutuhkan pemahaman yang mendalam dan bisa disajikan dalam sebuah film dokumenter.

Baca juga: UMM kukuhkan profesor pertama bidang Ilmu Komunikasi Media Warisan

Baca juga: UMM kembali jadi tuan rumah final Kontes Kapal Cepat Nasional


"Kami percaya film memiliki kekuatan yang luar biasa untuk membantu kita memahami masyarakat dengan latar belakang budaya yang berbeda," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Direktur American Corner UMM Ria A. Asih menambahkan, pada pelatihan Doc Corner 2022, ada tiga film dokumenter yang akan diputar dan salah satunya berasal dari American Film Showcase (AFS).

Ia menjelaskan, tiga film dokumenter yang akan diputar dan dipergunakan sebagai referensi oleh kurang lebih sepuluh mahasiswa yang mengikuti program tersebut adalah Nevertheless dari AFS dan How Far I'll Go dan You And I  yang merupakan film dokumenter dari Indonesia.

"Film-film tersebut kami pilih karena mengangkat isu-isu perempuan mengingat program pelatihan Doc Corner 2022 ini juga merupakan bagian dari rangkaian peringatan Women’s History Month," katanya.

Film-film tersebut dipilih dikarenakan mengangkat isu terkait ketimpangan gender dan juga tantangan yang dihadapi oleh penyandang disabilitas yang sejalan dengan peringatan Women's History Month dan International Women's Day.

"Untuk bulan ini, yang diambil film dengan tema gender dan ketimpangan. Itu dipilih agar kita ada satu visi untuk memandang isu-isu tersebut," tambahnya.

Pada program yang terselenggara atas kerja sama antara American Corner UMM dan InDocs dan mendapatkan pendanaan dari Kedutaan Besar AS di Jakarta, menghadirkan salah seorang kreator film dokumenter Fanny Chotimah.

Pada pelatihan Doc Corner 2022 tersebut akan diselenggarakan selama tiga hari dengan sesi tatap muka dan secara daring. Pelatihan yang sama juga telah diadakan pada sejumlah universitas lain seperti Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Andalas Padang.

Amcor UMM berdiri sejak 2004 sebagai bentuk kemitraan dengan American Spaces yang didukung penuh oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia.

Baca juga: Mobil KaCa dan Bioling UMM edukasi masyarakat Probolinggo lewat film

Baca juga: Malang Film Festival 2020 sasar penonton perdesaan

 

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022