Geely mengatakan tujuan dari kolaborasinya dengan Denmark adalah untuk mempromosikan metanol-listrik ramah lingkungan dan mobilitas hijau di Eropa.
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan otomotif China, Geely, memulai uji jalan kendaraan metanol-listrik (e-methanol) ramah lingkungan di Pelabuhan Aalborg di Denmark pada Senin (28/3).

Dua sedan dan heavy truck itu dijalankan menggunakan e-methanol yang dihasilkan oleh solusi Power to X (PtX), bahan bakar yang berkelanjutan, bebas karbon, dan terbarukan.

Denmark ingin mempromosikan bahan bakar jenis ini karena bahan bakar tersebut memberikan solusi untuk menyimpan kelebihan energi terbarukan dan menstabilkan jaringan listrik di negara tersebut.

Menteri Transportasi Denmark Trine Bramsen, yang ambil bagian dalam uji jalan kendaraan-kendaraan itu pada Senin, menyerukan lebih banyak dukungan bagi teknologi-teknologi ini.

"Ini bukan tentang satu negara saja, ini tentang masa depan seluruh dunia," kata Bramsen kepada Xinhua.

"Jadi saya kira penting bagi kita memiliki kerja sama yang kuat dan berbagi ilmu di bidang ini. Ini bukan tentang diri kita sendiri, ini tentang anak dan cucu kita semua."

Sementara itu, Geely mengatakan bahwa tujuan dari kolaborasinya dengan Denmark adalah untuk mempromosikan metanol-listrik ramah lingkungan dan mobilitas hijau di Eropa.
 
Heavy truck M100 pertama di dunia yang menggunakan bahan bakar metanol-listrik memulai uji jalan di Pelabuhan Aalborg, Denmark barat laut, pada 28 Maret 2022. (Xinhua/ Lin Jing


Pelabuhan Aalborg siap menginvestasikan dana sebesar 2 miliar kroner Denmark (1 kroner Denmark = Rp2.123) atau setara 300 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.341) di bidang transportasi hijau, kata Lasse Frimand Jensen, chairman pelabuhan itu.

Baru-baru ini, pemerintah Denmark mengumumkan kesepakatan terkait produksi energi Power-to-X yang meliputi sebuah tender pemerintah senilai 1,25 miliar kroner Denmark atau setara 184 juta dolar AS.

Denmark merupakan negara terdepan dalam hal produksi tenaga angin dan surya terbarukan. Namun, tantangan yang dihadirkan oleh energi semacam itu adalah ketergantungannya terhadap cuaca.

Penggunaan metanol ramah lingkungan untuk pengiriman komersial sudah diprakarsai oleh raksasa pengiriman Denmark Maersk.

Denmark juga telah membangun infrastruktur yang solid untuk produksi, penyimpanan, dan pengangkutan bahan bakar metanol. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022