Jakarta, 10/10 (ANTARA) - Sepanjang trotoar sisi timur Jalan Pangeran Mangkubumi Yogyakarta pagi ini (9/10) ramai dengan kesibukan 160 tim masak yang menyiapkan hidangan berbahan dasar ikan lele. Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dr. Victor Nikijuluw ikut hadir memberi semangat bersama  Bupati Bantul, Wakil Bupati Kulonprogo, dan para pemimpin harian Kedaulatan Rakyat, pada acara bertajuk "Festival Masak Ikan Lele" tersebut. Acara yang diselenggarakan dalam rangkaian peringatan hari ulang tahun salah satu media massa besar di kota Yogyakarta ini bertujuan untuk menggenjot tingkat konsumsi ikan warga setempat.

     Provinsi DIY tercatat memiliki tingkat konsumsi ikan 9,74 kg/kapita/tahun,yang merupakan angka terendah di Indonesia. Pada tahun 2010, secara nasional Indonesia memiliki tingkat konsumsi ikan 30,47 kg/kapita/tahun. Angka tersebut masih di bawah Malaysia yang sebesar 55,4 kg/kapita/tahun, maupun Singapura yang sebesar 37,9 kg/kapita/tahun. Rendahnya konsumsi ikan ini membutuhkan perhatian dari segenap kalangan. Kementerian Kelautan dan Perikanan menyambut baik inisiatif media massa yang ikut menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk memperbanyak konsumsi ikan.

     Selain menyaksikan lomba masak ikan lele, pengunjung festival juga bisa melihat-lihat pameran produksi dan budidaya perikanan. Masyarakat diharapkan semakin dekat dan tertarik untuk membudidayakan serta mengolah ikan sebagai sumber pangan. Ikan memiliki kandungan gizi yang baik, seperti protein, asam lemak omega 3 dan 6, vitamin, dan berbagai mineral.

     Dalam sambutan Menteri Kelautan dan Perikanan yang disampaikan Victor,disebut bahwa DIY memiliki potensi besar dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan. Selain berpotensi besar sebagai wilayah produksi perikanan tangkap maupun perikanan budidaya, DIY juga memiliki peran melalui Universitas Gadjah Mada dalam pengembangan teknologi bidang kelautan dan perikanan. Salah satunya dengan pengembangan Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN). "Sistem logistik yang melibatkan komponen hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak) dan brainware (SDM) sangat penting dalam menjawab persoalan di bidang ketersediaan, keterjangkauan dan kestabilan harga ikan," ujarnya.

     Indaryanti Haryati, anggota PKK Kecamatan BTP Bantul, dinobatkan sebagai juara satu kategori umum dengan masakannya Clorot Jale. Masakan berbahan dasar lele dan jagung yang dibungkus klobot (daun jagung) ini berhasil mengalahkan berbagai variasi hidangan lainnya, seperti mangut, rendang, pepes, bhotok, sampai puding yang diolah dari ikan lele. Victor menyatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan sangat mendukung kegiatan festival lele tersebut. "Kalau bisa tahun depan dari Tugu sampai stasiun trotoarnya dipakai semua. Dan judulnya jadi Festival Lele Nusantara, kita undang juga dari provinsi-provinsi lain." ujarnya.

     Dalam acara tersebut, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Yogyakarta bersama Harian Kedaulatan Rakyat juga menyelenggarakan Pesta Rakyat Makan Lele. Seribu bungkus nasi lengkap dengan lele, sambal, dan lalapan dibagikan pada masyarakat. Untuk mendapatkannya, pengunjung cukup menukarkan kupon yang bisa diminta gratis dari panitia sejak pagi harinya.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Dr. Yulistyo Mudho, M.Sc, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP. 0811836967)


 


Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011