Jakarta (ANTARA) - Satuan tugas (Satgas) penanganan COVID-19 mencatat kasus positif di Indonesia bertambah 3.840 menyebabkan total akumulatif  konfirmasi COVID-19 ada 6.009.486.

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 yang diterima di Jakarta, Rabu, DKI Jakarta menjadi penyumbang kasus terbanyak yakni 901 kasus, diikuti Jawa Barat 826 kasus, Jawa Tengah 446 kasus, Banten 299 kasus dan Jawa Timur 240 kasus.

Kasus kematian juga bertambah 118 dari hari sebelumnya. Hingga hari ini total kasus menjadi 155.000. Jawa Tengah memiliki kasus kematian terbanyak yakni 34 kasus, Jawa Timur 21 kasus, DKI Jakarta 11 kasus, Jawa Barat sembilan kasus dan DI Yogyakarta enam kasus.

Walaupun demikian, kasus aktif turun sebanyak 4.154 kasus, sehingga total kasus aktif kini tinggal 111.555.

Kasus kesembuhan secara nasional terus mengalami penambahan. Pada Rabu, jumlah orang yang sembuh ada 5.742.931 orang setelah bertambah 7.876 orang. Dengan rincian daerah dengan kasus kesembuhan paling banyak yakni Jawa Barat 1.342 orang, Kepulauan Riau 955 orang, DKI Jakarta 825 orang, Jawa Tengah 768 orang dan DI Yogyakarta 403 orang.

Satgas juga melaporkan sebanyak orang telah menjadi 6.530 suspek COVID-19. Sedangkan 134.360 spesimen sudah diperiksa pada hari ini.
​​​​​
Baca juga: Reisa: Penularan COVID-19 saat mudik tetap ada meski antibodi tinggi

Baca juga: Presiden tekankan vaksin penguat seiring warga mudik capai 79 juta


Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro menekankan penularan COVID-19 akan tetap ada saat mudik Lebaran meski antibodi yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia sudah tinggi.

Reisa menuturkan Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Dalam Negeri dan Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI telah melakukan survei serologi antibodi penduduk Indonesia terhadap virus SARS-CoV-2. Hasilnya menunjukkan sebanyak 86,6 persen populasi Indonesia memiliki antibodi terhadap COVID-19.

Walaupun demikian, kata Reisa, penularan COVID-19 akan tetap ada apalagi dengan bulan suci Ramadhan di mana masyarakat akan melakukan mobilitas sosial untuk berkumpul dan melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman.

Reisa meminta seluruh masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan benar sekaligus melengkapi dosis vaksinasi guna memastikan antibodi terbentuk guna memutus rantai penularan COVID-19 di bulan Ramadhan tahun ini.

Reisa juga mengajak seluruh pihak untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum mendekatkan diri pada Tuhan dengan berikhtiar menjaga kebersihan melalui protokol kesehatan dan melindungi lingkungan sekitar dari risiko terburuk COVID-19 lewat vaksinasi.

“Meskipun antibodi yang terbentuk sudah tinggi, bukan berarti masyarakat kemudian langsung bebas begitu saja dari risiko terinfeksi COVID-19,” kata Reisa.

Baca juga: Reisa: Vaksinasi COVID-19 tidak membuat puasa umat Muslim batal

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022