Koba, Babel, (ANTARA) - Warga dari berbagai tempat di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bergotong royong membersihkan tempat pemakaman umum (TPU) menjelang Ramadhan 1443 Hijriah.

"Ini sudah menjadi tradisi atau kebiasaan di tengah warga, setiap memasuki Bulan Suci Ramadhan kita bergotong royong membersihkan makam," kata Lurah Koba, Budi Randa, di Koba, Kamis.

Warga dari berbagai tempat berbondong-bondong mendatangi pemakaman keluarga dan pemakaman umum membawa peralatan, seperti cangkul dan sapu untuk membersih pekuburan.

Bahkan, sebagian warga juga ada yang melakukan pengecatan pagar makam dan mengganti bola lampu penerang yang rusak agar areal perkuburan terlihat lebih bersih dan tidak terkesan menyeramkan.

"Makna yang kami ambil dari kegiatan bersih-bersih kubur ini, pertama tentu saja nilai kebersamaan, silaturahim dan secara keyakinan tentu kita lebih sadar bahwa suatu saat kita juga akan kembali (meninggal dunia, red.)," katanya.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Baznas Yogyakarta buka layanan bersih masjid

Yasir, seorang warga Koba, mengatakan bergotong royong membersihkan makam ini sudah menjadi kebiasaan atau turun-temurun.

"Saya dari kecil sudah mulai ikut bersama orang tua saya membantu membersihkan kubur dan sekaligus berziarah ke kubur keluarga dan kerabat dekat kita," katanya.

Ia memaknai kegiatan pembersihan makam lebih kepada tugas manusia yang masih hidup sebagai makhluk sosial untuk membersihkan "rumah" bagi saudara dan keluarga yang sudah meninggal.

"Dalam kegiatan itu kita juga bisa saling bersilaturahim dan bahkan saling berbagi cerita dengan warga lainnya, karena semua kalangan ikut membaur bergotong royong baik kalangan ibu, anak, pemuda, tokoh adat dan tokoh agama," katanya.

Salim, warga yang lainnya, mengatakan tidak hanya membersihkan kubur tetapi warga juga bergotong royong membersihkan masjid dan mushalla menjelang Ramadhan.

"Sudah menjadi kebiasaan juga bagi kami bersama-sama membersihkan masjid dan mushalla, karena akan dipakai untuk kegiatan ibadah tarawih selama Ramadhan," katanya.

Baca juga: Jelang Ramadhan, tradisi "Bantai Adat" di Merangin sembelih kerbau
Baca juga: Bupati Bangka Tengah minta "ruwah kubur" masuk agenda wisata

Pewarta: Ahmadi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022