Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebutkan permintaan vaksinasi COVID-19 penguat meningkat setelah pemerintah menetapkan vaksin dosis ketiga sebagai syarat mudik Lebaran 1443 Hijriah.

"Tingginya permintaan vaksin penguat bisa dilihat dari peningkatan cakupan booster hingga mencapai 6 persen. Pada Rabu (23/3) cakupan masih 11 persen, sekarang menjadi 17 persen," kata Kepala Dinas (Dinkes) Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Kamis.

Baca juga: Kemenkeu segera lelang barang pemberian pembalap MotoGP Mandalika

Bahkan, lanjutnya, permintaan layanan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga juga berdatangan dari berbagai kalangan dan komunitas.

"Beberapa hari terakhir, banyak permintaan layanan booster dari komunitas dan kalangan yang saat ini sedang kita persiapkan," katanya.

Bahkan, saat pembukaan layanan vaksin penguat yang difasilitasi oleh TP PKK Kota Mataram, animo masyarakat juga tinggi dan jumlah sasaran vaksinasi melampaui target yang ditetapkan sebanyak 125 orang.

"Belum lagi layanan di Puskesmas dan di RSUD Kota Mataram rata-rata juga mengalami peningkatan permintaan," katanya.

Usman mengatakan untuk mendapatkan layanan vaksinasi COVID-19 penguat, saat ini masyarakat bisa datang ke fasilitas kesehatan terdekat, baik di 11 Puskesmas se-Kota Mataram maupun di rumah sakit.

Baca juga: UMKM mutiara binaan PLN NTB mendunia lewat Rumah Kreatif BUMN

Baca juga: Sudah 20 provinsi dukung NTB-NTT maju jadi tuan rumah PON 2028


"Sekarang kami di Dinkes juga siap layani vaksin penguat,  tidak lagi harus di RSUD Kota Mataram seperti kesepakatan aturan awal," katanya.

Sementara menyinggung stok vaksin, kata Usman, sejauh ini stok vaksin penguat tidak ada masalah, dan saat ini masih tersedia 50 vial atau 500 dosis jenis moderna.

"Prinsipnya, untuk stok vaksin tidak ada masalah. Kalau habis, kita minta lagi," katanya.

Pewarta: Nirkomala
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022