Jakarta (ANTARA) - Memiliki program jalan-jalan di YouTube Channel-nya, Luna Maya mengaku mendapatkan kepuasan batin dan rasa bersyukur saat berpergian.

"Kalau aku merasa lebih banyak bersyukur karena aku bisa melihat lebih banyak keindahan yang mungkin aku nggak bisa lihat kalau cuma stay di satu kota atau di tempat aku bekerja saat ini, seperti Jakarta," kata Luna dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

Menurut Luna berpergian bisa mengobati batin (healing) dan menambah banyak wawasan karena dia dapat belajar berbagai macam hal baru seperti kultur budaya, kebiasaan hingga bahasa.

"Kalau cuma di situ ya yang kalian tahu cuma segitu-segitu saja. Tapi pada saat kita mengeksplor tempat lain, kita belajar," tambahnya.

Baca juga: Luna Maya akan jalankan ibadah puasa tahun ini di Amerika

Meskipun senang berpergian hingga ke luar negeri, Luna mengaku masih banyak tempat di Indonesia yang belum dia kunjungi terutama di beberapa wilayah di bagian timur Indonesia.

"Banyak banget (yang belum dikunjungi di Indonesia). Kalau kota besar aku belum pernah ke Maluku atau (provinsi) Papua. Maksudnya yang timur banget aku belum pernah. Tapi sampai Ambon, Kupang, itu pernah," ujar Luna.

Untuk selanjutnya, Luna mengungkapkan bahwa akan program "68 Hari Mencari Indonesia" yang berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Lewat program tersebut, Luna beserta tim-nya akan menjelajah 34 provinsi di Indonesia yang dilakukan selama 68 hari.

Selain Luna Maya dan Marianne Rumantir sebagai host, akan hadir pula hampir 30 orang selebritas dan figur publik yang menjadi co-host.

"Syutingnya habis lebaran. Lokasinya di seluruh Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke. Tapi kan nggak mungkin satu Provinsi kita muterin semua. Jadi, tiap Provinsi ada yang menarik yang bisa kita jelajahi, itu yang akan kita ambil," jelas Luna.

Baca juga: Luna Maya nyesal tak pakai "skincare" sejak dini

Baca juga: Tips Luna Maya saat berwisata solo

Baca juga: Luna Maya & Marianne Rumantir resmi perkenalkan agensi "TS Media"

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022