Gorontalo (ANTARA News) - Hutan Mangrove di kawasan konservasi Teluk Tomini, terus mengalami penyusutan setiap tahun.

"Kawasan Teluk Tomini yang terbentang dari Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah, alami penyusutan hingga 5.578,36 hektar per tahun," kata Konsultan program Teluk Tomini atau Tomini Bay Sustainable Coastal, Livelihoods and Management (SUSCLAM), Ridha Damanik.

Pernyataan Damanik yang membuat tercengang itu, disampaikan dalam workshop bertajuk "Teluk Tomini: Melangkah ke Depan, Menoleh ke Belakang, Kolaborasi Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Pemberdayaan Masyarakat" di Hotel Quality Gorontalo, Rabu.

Dia menjelaskan, berdasarkan interpretasi citra landsat tahun 1988-2010, kondisi tutupan lahan di Teluk Tomini mengalami perubahan yang cukup signifikan, termasuk terhadap luasan mangrove.

"Tingkat degradasi mangrove terjadi rata-rata per-tahun selama 20 tahun terakhir, setara dengan 826 kali lapangan sepak bola," kata dia.

Kerusakan yang cukup besar itu, lanjutnya, sebagian besar disebabkan oleh konversi lahan tambak serta sawah, yang rata-rata dibiarkan begitu saja atau tidak berkelanjutan.

Dia menjelaskan, pada tahun 1988 hingga 1990, luas hutan mangrove di Teluk Tomini masih mencapai 27.6673 hektar, pada periode 2010 menyusut tinggal 16.105.40 hektar.
(SHS)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011