Jakarta (ANTARA) - Direktur Yayasan Citra Berkat, Denny Bernardus mengemukakan sekolah perlu memberikan perhatian pada isu kesehatan mental siswa agar pembelajaran yang dilakukan baik di rumah maupun sekolah dapat berjalan optimal.

“Isu kesehatan mental siswa merupakan isu yang sangat penting dan patut mendapatkan perhatian dari sekolah. Apalagi, pada saat pandemi COVID-19, yang mana kita harus memberikan perhatian yang serius pada isu kesehatan mental,” ujar Denny Bernardus dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Dia menambahkan penting bagi sekolah memperhatikan kebahagiaan siswa maupun guru dalam proses belajar mengajar. Sekolah menerapkan Positive Learning yang diadopsi dari negara yang memiliki tingkat kebahagiaan yang tinggi, yakni Finlandia.

Baca juga: Guru BK bantu siswa pahami potensi diri dan bantu atasi masalah mental

“Kami menyediakan wadah untuk mengembangkan kebahagiaan siswa, yakni acara mingguan yang disebut dengan Positive Pals (P-Pals), dimana siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan guru sebagai mentornya. Di sini guru berusaha untuk menjadi sahabat siswa sambil mempelajari karakter-karakter positif yang ada, seperti memaafkan, kepedulian, humor, regulasi diri, maupun apresiasi diri sendiri,” kata Denny.

Selain itu, sekolah memiliki program Gifted Class untuk mata pelajaran matematika dan sains. Dengan program itu diharapkan siswa yang berbakat pada kedua bidang itu dapat terakomodasi dengan cara bertemu dengan guru-guru yang ahli di bidangnya seminggu sekali.

“Selain itu, penting bagi sekolah untuk mengembangkan potensi siswa, tidak hanya dalam ranah akademik, tetapi juga ranah lainnya seperti musik, menyanyi, maupun drama,” jelas dia.

Baca juga: Pengamat: siswa butuh bimbingan psikologis hadapi UNBK

Baca juga: Cara mencari kebahagiaan di tengah pandemi, ini kata psikolog


Sebelumnya, Sekolah Citra Kasih yang berada di bawah naungan Yayasan Citra Berkat melakukan pemancangan tiang perdana pembangunan sekolah menengah. Gedung baru tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan 14 ruang kelas SMP dan untuk memenuhi kebutuhan fasilitas bersama SMP dan SMA, seperti perpustakaan modern, ruang audio visual, lapangan basket dalam ruang, serta fasilitas kantin yg modern dan nyaman.

“Pembangunan gedung ini bertujuan menunjang pembelajaran masa depan. Seluruh fasilitas, baik ruang kelas, perpustakaan, hingga ruang audio visual, nantinya memperhatikan unsur-unsur yang menunjang pembelajaran hybrid, dimana kita sudah beradaptasi dan bertransformasi menjawab tantangan pascapandemi global,” tambah Denny.

Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022