Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menilai perlu langkah konkrit dan terukur untuk menciptakan hubungan harmonis antara TNI-Polri sehingga tidak terjadi lagi konflik bentrok antara kedua institusi.

"Tidak bisa dipungkiri, memang kerap kali aparat kita mengalami konflik saat bertugas di lapangan. Selama ini diperkirakan terjadi karena masalah kesalahpahaman atau ketersinggungan saja," kata Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Karena itu dia mendukung usulan Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo untuk diadakan penelitian dan dicari akar masalah penyebab sering terjadinya bentrokan antara personel Polri dan TNI.

Sahroni menilai jika dilakukan penelitian yang terarah dan terukur, maka diharapkan pihak Polri dan TNI bisa menemukan solusi jangka panjang untuk menghindari munculnya potensi-potensi konflik berkepanjangan.

Baca juga: Soal bentrok TNI-Polisi, Mahfud: Bukan gejala umum

Baca juga: Polisi korban bentrokan di Kasonaweja dievakuasi ke Jayapura


"Selain penelitian, Pak Sambo juga mengusulkan adanya strategi berupa gabungan pendidikan dasar dan latihan tempur. Menurut saya itu menarik sekali, patut dipertimbangkan," ujarnya.

Dia mengatakan, strategi gabungan pendidikan dasar dan latihan tempur itu merupakan bagian dari usaha pencegahan dalam mengurangi adanya kemungkinan konflik atau bentrok kembali terjadi.

Menurut dia, apabila hal itu bisa dilakukan maka kepercayaan masyarakat atas kinerja para aparat juga akan meningkat.

Sebelumnya, Kepala Divisi Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo mengusulkan perlunya penelitian bersama untuk mengetahui serta mengungkap penyebab permasalahan antara TNI-Polri yang sering mengalami bentrokan saat bertugas di lapangan.

Menurut dia perlu adanya strategi pencegahan berupa gabungan pendidikan dasar dan latihan tempur agar bentrokan ini tidak terjadi lagi.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022