Jakarta (ANTARA News) - Pengamat Politik Universitas Indonesia Arbi Sanit menilai tambahan wakil menteri yang tengah disiapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak mencerminkan efektifitas pemerintahan.

"Tambahan wakil menteri buat apa, ini tidak menunjukan efektifitas pemerintahan, sampai saat ini kita tidak melihat fungsi penting wakil menteri," katanya.

Menurut dia, penambahan wakil menteri justru memboroskan anggaran dan membuat birokrasi semakin tambun. Hal ini bukan jawaban terhadap keinginan masyarakat untuk meningkatkan efektifitas pemerintah.

Ia menambahkan, dalam kondisi perekonomian dunia yang memburuk, justru dibutuhkan pemerintahan yang efektif dan efisien. Apalagi, menurut dia, pada 2012 krisis ekonomi dapat menjalar hingga Indonesia.

"Saya rasa dampaknya perlahan tapi pasti (krisis ekonomi dunia), akan terasa sampai ke kita pada 2012, dan tidak ada respon terhadap ini, malah justru menambah jabatan dengan wakil menteri," katanya.

Padahal menurut dia, saat ini hampir di seluruh dunia dituntut untuk lebih efektif dan efisien dalam mengelola pemerintahan.

Ia menambahkan, pembentukan jabatan wakil menteri bisa saja dibuat apabila ada penggabungan kementerian, sehingga lebih efektif dan efisien.

"Kalau ada penggabungan, kemudian ada jabatan wakil menteri untuk ikut mengelola, saya rasa itu ide untuk mendorong efektifitas kementerian," katanya.
(M041)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011