Jakarta (ANTARA) - Jenama fesyen dalam negeri Konscio Studio membagi ceritanya dalam membuat fesyen ramah lingkungan dapat lebih terjangkau oleh lebih banyak pelanggan.

Menurut Co-Founder Konscio Studio, Victor, dalam keterangannya, Minggu, hal ini menjadi salah satu sorotan seiring meningkatnya kesadaran menjaga lingkungan, minat masyarakat terhadap sustainable fashion yang semakin berkembang.

Di sisi lain, harga produk yang cenderung tinggi hingga permintaan pasar yang masih rendah menjadi tantangan para pegiat bisnis ini di Indonesia untuk memasarkan produk-produknya.

"Tantangan dalam bisnis sustainable clothing ini ada di edukasi ke pelanggan tentang nilai lebih yang ada di produk-produk ramah lingkungan, apalagi jika harganya lebih mahal dibandingkan produk fast fashion," kata Victor.

Baca juga: Rekomendasi jenama fesyen ramah lingkungan untuk sambut tahun 2022

Ia menjelaskan, bahan pakaian fast fashion yang menggunakan serat sintetis polyester membutuhkan waktu panjang untuk dapat terurai di alam, serta menjadi salah satu sumber limbah terbesar di dunia.

"Karenanya, selain menggunakan materi non-polyester dan berasal dari alam sebagai bahan utama lini fesyen Konscio, kami juga mengusahakan agar harga produk-produk kami terjangkau bagi pelanggan," imbuhnya.

Menurut Victor, Konscio Studio juga mendorong zero waste dari proses produksi pakaian. Bahan sisa kain dan sisa materi yang tidak terpakai diolah kembali untuk dijual, sehingga mengurangi limbah kain yang dibuang.

Sejak pandemi, Victor merasa masyarakat jadi lebih sadar tentang pentingnya mengurangi limbah untuk menjaga lingkungan sekitar. Victor dan rekan-rekannya memulai bisnis ini di akhir 2019.

Ketika pandemi melanda, Victor dan tim fokus berjualan secara daring agar lebih mudah menyasar target pasar. Sebagian besar penjualan Konscio Studio dilakukan lewat GoStore yang merupakan bagian dari GoTo Financial.

"GoStore menjadi tambahan kanal untuk kami berjualan online dan menjangkau pelanggan yang lebih luas. Di akhir 2021, 70 persen dari total penjualan didapatkan dari GoStore," kata Victor.

Kemudahan dalam memiliki laman web toko sendiri ini sangat relevan bagi bisnis yang baru merintis seperti Konscio yang baru memiliki empat orang karyawan. Victor menambahkan, GoStore juga membantu membuat proses operasional lebih efisien.

Selain terintegrasi dengan Instagram Shopping, GoStore juga terintegrasi dengan Facebook Shop dan Google Shopping sehingga dapat memudahkan pelanggan untuk berbelanja langsung dari media sosial.

Pelanggan juga bisa langsung membayar nontunai lewat GoPay, kartu debit, atau kredit, serta memilih opsi pengiriman instan GoSend dan opsi pengiriman nasional lainnya agar belanja lebih praktis.

Selain berjualan secara daring, Konscio Studio juga hadirkan inisiatif "From Earth to Earth" dan "1 Tee for 1 Tree".

Dalam kampanye ini, setiap koleksi terjual, Konscio Studio menanam pohon dan mangrove di berbagai tempat seperti Pantai Jungsemi, Kendal dan Kawasan Hutan Mangrove Caplok Barong, Cirebon.

"Kami juga ingin melibatkan pelanggan dalam berkontribusi untuk lingkungan. Pada akhirnya, kami harap mereka mendapatkan nilai lebih yang ditawarkan oleh bisnis-bisnis di lini fesyen ramah lingkungan," kata Victor.

Baca juga: Proyek Lestari Brodo, melestarikan budaya dengan gaya

Baca juga: Marsha Timothy-Calla The Label rilis koleksi terbaru "JOURNEY"

Baca juga: "Daur", koleksi sisa potongan bahan tenun dengan gaya artistik

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022