Batu (ANTARA News) - Lutung Jawa atau "trachypithecus auratus" yang hidup di hutan lindung Gunung Panderman di Kelurahan Pesanggrahan, Kota Batu, Jawa Timur, terancam punah karena hutan tempat mereka berlindung terbakar sejak Kamis (13/10) sore.

Ketua ProFauna Indonesia Rosek Nursahid pada Sabtu menjelaskan, berdasarkan data ProFauna populasi luntung jawa di wilayah itu sekarang tinggal 20 ekor, dari 50 ekor pada tahun 1990.

Dengan adanya kebakaran hutan, populasi lutung jawa akan semakin terancam punah, akibat populasinya semakin terdesak dengan pemukiman penduduk ditambah musibah kebakaran hutan.

"Sebagian besar binatang yang hidup di kawasan hutan lindung Gunung Panderman akan lari ke pemukiman penduduk akibat kebakaran ini, dan mereka kebanyakan tidak bisa selamat apabila lari ke pemukiman, sehingga terdesak," katanya.

Selain lutung jawa, Rosek mengaku, juga ada sejumlah binatang langka lainnya yang populasinya juga terancam punah akibat kebakaran hutan yang melanda kawasan hutan lindung Gunung Pandeman.

Seperti, Kucing Hitam (Black Cat), Elang Pitu, Jelarang (tupai), Landak serta Macan Loreng. "Semua binatang itu akan lari ke pemukiman akibat kebakaran hutan, dan di wilayah pemukiman bisa terjadi konflik antara manusia dengan binatang itu," katanya.

Sementara, asap yang timbul akibat kebakaran hutan juga bisa menyebabkan sejumlah binatang langka itu mempunyai kelainan sikap, sehingga diperlukan upaya konservasi dari pemerintah.

Oleh karena itu, Rosek berharap, aparat terkait bisa segera melakukan pemadaman kebakaran hutan secepatnya, sehingga tidak mengganggu bintang langka yang hidup di kawasan hutan lindung Gunung Panderman.

"Hingga kini, memang belum ada laporan masuk dari penduduk mengenai satwa-satwa itu yang muncul akibat kebakaran, namun kita harapkan petugas bisa secepatnya memadamkan kobaran api yang masih tersisa," katanya.

Sebelumnya, kebakaran yang terjadi sejak Kamis (13/10) sore di kawasan hutan lindung, Gunung Panderman, Dusun Srebet, Kelurahan Pesanggrahan, Kota Batu, hingga hari ini mencapai 100 hektare.

Ketua Tim Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Batu, Simon Purwo Ali mengatakan, kondisi kebakaran yang terjadi kini semakin meluas, dari awalnya 70 hektare pada Jumat (14/10), dan kini menjadi 100 hektare.

Namun, sedikitnya 90 persen api yang membakar hutan lindung itu telah berhasil dipadamkan, dan hanya tersisa 10 persen dari total 100 hektare hutan yang terbakar di kawasan Dusun Srebet.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011