Malang (ANTARA News) - Limbah industri dari sekitar 200-250 perusahaan di wilayah kerja Perum Jasa Tirta I berperan besar terjadinya pencemaran di Waduk Sengguruh yang berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kepala Humas Perum Jasa Tirta I Tri Hardjono, Senin, mengakui, limbah industri dari 200-250 perusahaan tersebut memiliki andil sangat besar dalam mencemari air di waduk yang dikelola Jasa Tirta I.

"Selain limbah industri dari ratusan perusahaan itu, limbah domestik dari rumah tangga juga cukup besar, yakni antara 20 sampai 30 meter kubik per hari pada musim kemarau. Jika musim hujan bisa mencapai 80 meter kubik per hari," ujarnya.

Ia mengakui, tingginya limbah yang mengalir ke waduk-waduk tersebut mempercepat tingkat sedimentasi dan mengurangi kapasitas daya tampung waduk, sehingga harus dilakukan pengerukan sepanjang tahun.

Kapasitas waduk-waduk di bawah pengelolaan Perum Jasa Tirta I Malang, seperti Waduk Sutami (Karangkates), Waduk Sengguruh, Selorejo dan Wonogiri mencapai 1,5 juta meter kubik. Khusus Waduk Karangkates memiliki kapasitas 300-500 ribu meter kubik.

Selain melakukan pengerukan sedimen yang dilakukan sepanjang tahun, katanya, pihaknya juga gencar melakukan konservasi di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas.

Ia mengemukakan, utnuk memaksimalkan upaya konservasi tersebut pihaknya menggandeng pemerintah daerah yang ada di wilayah Perum Jasa Tirta I, LSM maupun Perhutani.

Pada tahun ini (2011), kata Tri, pihaknya menargetkan penanaman pohon untuk konservasi sebanyak 1,2 juta batang dan tahun lalu (2010) yang terealisasi sebanyak 860 ribu pohon.

"Kami terus berupaya meningkatkan kapasitas daya tampung waduk, baik pada musim kemarau maupun penghujan. Hanya saja, kami belum bisa menghentikan sama sekali aliran sampah (limbah) industri maupun domestik yang masuk ke waduk," tegasnya. (E009)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011