Tobasa, Sumut (ANTARA News) - Empat perusahaan negara asing akan mengerjakan penggalian terowongan pembangunan Pusat Listrik Tenaga Air Asahan III di Batumamak, Kabupaten Tobasa, Sumatera Utara guna menghasilkan listrik tenaga air kapasitas terpasang 2 x 87 MW.

"Pelaksana pembangunan terowongan tersebut rencananya akan dikerjakan oleh empat perusahaan dari negara luar, yakni Jepang dan Korea," ujar Manager proyek Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan III, Robert Aprianto Purba di Batumamak, Selasa.

Ia menyebutkan, keempat perusahaan tersebut yakni, Kachima, Taisei, Sibitshu masing-masing perusahaan dari Jepang dan satu lagi dari Korea, yaitu Hyundai.

Menurutnya, pelaksanaan pekerjaan penggalian akan dimulai pada bulan April 2012, sehingga direncanakan pada Oktober 2015 proyek utama sudah siap untuk dioperasikan.

"Di samping sejumlah tenaga asing, pekerjaan penggalian terowongan tersebut membutuhkan tenaga kerja hampir sebanyak 12.000 orang dengan prioritas utama berasal pekerja lokal," katanya.

Selain tenaga kerja untuk melakukan penggalian, lanjut dia, juga dibutuhkan 100 orang pekerja sebagai operator alat berat, pemeliharaan peralatan serta tenaga untuk kebersihan.

Ditambahkannya, pihak perusahaan juga memerlukan empat orang untuk ditempatkan menjadi asisten manager, di antaranya asisten manager keuangan, administrasi dan asisten manager teknik.

Ia mengaku, pihaknya mengalami sejumlah kendala dalam menyelesaikan pekerjaan proyek tersebut sesuai jadwal, karena beberapa faktor yang menghambat, seperti status kepemilikan tanah ganda di antara masyarakat setempat.

"Euforia masyarakat untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dari keberadaan proyek PLTA Asahan III tersebut serta SK No 44/Menhut-II/2005 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Sumatera Utara, juga menjadi kendala dalam pelaksanaan pembangunannya," kata Robert. (ANT-219)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011