Saya berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kebijakan
Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) melaporkan bahwa nilai transaksi uang elektronik secara nasional meningkat 58,5 persen secara tahun ke tahun (YoY) menjadi lebih dari Rp35 triliun di akhir 2021.

Capaian lain yang diraih teknologi finansial Indonesia adalah adopsi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) yang telah melampaui target 12 juta merchant sebelum tenggat waktu akhir tahun 2021.

Data transaksi itu dihimpun AFTECH melalui Survei Anggota Tahunan AFTECH atau  Annual Members Survey (AMS) 2021. "Laporan Survei Tahunan Anggota AFTECH 2021 ini beserta seluruh temuannya diharapkan dapat menyediakan landasan bagi diskusi dan kolaborasi lebih lanjut antara seluruh pemangku kepentingan dalam hal ini," kata Ketua Umum AFTECH Pandu Patria Sjahrir, dalam pernyataannya, dikutip Rabu.

Baca juga: Menkeu soroti peran asosiasi soal perlindungan konsumen di tekfin

Pada 2021 juga, telah disalurkan pinjaman melalui tekfin pendanaan bersama ke lebih dari 13,47 juta rekening peminjam senilai kurang lebih Rp13,6 triliun di bulan Desember 2021; serta peningkatan pemanfaatan tekfin untuk berinvestasi di pasar modal, dan perdagangan aset digital.

"Saya berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kebijakan (stakeholder) dalam ekosistem fintech," ujar Pandu menambahkan.

Dalam ringkasan eksekutif AMS 2021, disampaikan bahwa Indonesia menyumbang 23 persen dari seluruh perusahaan tekfin di Asia Tenggara. Perkembangan ini, dikombinasikan dengan potensi industri tekfin Indonesia, telah menarik minat investor.

Baca juga: AFTECH soroti empat upaya wujudkan digitalisasi keuangan

Secara akumulatif, jumlah investasi pada industri tekfin di Indonesia mencapai 904 juta dolar AS atau 23 persen dari total akumulasi investasi pada industri tekfin di Asia Tenggara tahun 2021.

Selain menunjukkan signifikansi industri tekfin dalam menarik investasi, statistik ini juga menunjukkan peran tekfin yang signifikan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi masa depan bagi Indonesia.

"Survei yang dilakukan terhadap anggota AFTECH merupakan variabel kunci atas aspirasi yang disampaikan untuk diterapkan dalam pembentukan aturan yang lebih pas disesuaikan juga dengan kode etik yang berlaku serta kebutuhan-kebutuhan lain terhadap fintech agar mendapatkan kepercayaan penuh dari masyarakat," kata Ketua Dewan Pengawas AFTECH Rudiantara.

Baca juga: Asosiasi sebut industri tekfin berkembang signifikan selama 2021

Baca juga: AFTECH sebut pentingnya kepercayaan digital bagi pelaku bisnis digital

Baca juga: Literasi keuangan bantu masyarakat terhindar pinjol ilegal

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022