Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tiba di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu sore guna memulai kunjungan kerja tiga harinya di Nusa Tenggara Barat 19 hingga 21 Oktober 2011.

Pesawat kepresiden yang membawa Presiden beserta rombongan mendarat di bandara baru NTB, Bandara Internasional Lombok, sekitar pukul 16.10 Wita.

Kepala Negara berada di Nusa Tenggara Barat guna menghadiri sejumlah acara antara lain peresmian Bandara Internasional Lombok dan kompleks kawasan wisata Mandalika.

Bandara Internasional Lombok adalah bandara internasional baru yang akan menggantikan fungsi Bandara Selaparang di Nusa Tenggara Barat.

Kawasan BIL dengan luas areal 551 hektare itu memiliki landasan pacu 2.750 meter x 40 meter persegi, sehingga mampu didarati pesawat Air Bus 330 atau Boeing 767 dan dapat menampung 10 unit pesawat.

Berbeda dengan Bandara Selaparang Mataram yang luas arealnya hanya 28.881 meter persegi. Terminal penumpang BIL seluas 21 ribu meter persegi, atau empat kali lipat lebih luas terminal Bandara Selaparang Mataram yang hanya 4.796 meter persegi.

Kapasitas tampung terminal penumpang BIL mencapai tiga juta setahun, dengan luas areal parkir 17.500 meter persegi. Berbeda dengan Bandara Selaparang Mataram yang hanya 7.334 meter persegi.

Sementara itu kawasan wisata Mandalika yang terletak sekitar 70 kilometer arah selatan Kota Mataram adalah suatu kawasan representatif dengan sejumlah hotel berbintang yang dapat digunakan untuk menggelar acara-acara internasional.

Selain itu Presiden juga dijadwalkan melakukan konsultasi tahunan bilateral dengan PM Malaysia Najib Rajak.

Konsultasi tahunan tersebut kali ini akan diselenggarakan di tengah-tengah mencuatnya isu perbatasan darat kedua negara di Pulau Kalimantan.

Seusai melakukan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Barat, Presiden dijadwalkan melanjutkan kunjungan kerja ke Bali selama tiga hari guna meninjau persiapan pertemuan puncak ASEAN.

Turut serta dalam rombongan Presiden antara lain adalah Ibu Ani Yudhoyono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menlu Marty Natalegawa, Mensesneg Sudi Silalahi dan Staf Khusus Presiden bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah.

(G003)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011