Berinvestasi untuk perempuan berarti berinvestasi untuk masa depan.
Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Panama bersepakat untuk memperkuat kerja sama di tiga bidang utama, kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, saat penandatangan nota kesepahaman dengan Menteri Luar Negeri Panama Erika Mouynes, Kamis.

“Selama pertemuan, kami fokus pada pembicaraan di tiga area penting yang harus digali untuk dikerjasamakan lebih lanjut. Pertama, kerja sama bidang kesehatan,” kata Retno dalam acara yang digelar secara virtual di Jakarta.

Menurut dia, 2022 seharusnya menjadi tahun pemulihan dari pandemi dan vaksin berperan sangat penting.

Kedua negara menyepakati pentingnya kesetaraan akses pada vaksin dan vaksinasi, terutama untuk memenuhi target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 70 persen dari total cakupan vaksinasi hingga pertengahan 2022, khususnya di negara berkembang dan kurang berkembang.

Retno menekankan komitmen Indonesia untuk berkontribusi pada penguatan arsitektur kesehatan dunia dan menempatkannya sebagai salah satu isu prioritas dalam Presidensi G20.

Selain itu, lanjut dia, Presiden Joko Widodo juga akan menjadi salah satu ketua bersama dalam KTT COVAX AMC pada 8 April 2022 yang mencerminkan komitmen kuat Indonesia untuk mendukung fasilitas distribusi vaksin itu.

Bidang kedua, kata Retno, adalah pemulihan ekonomi pascapandemi.

“Saya menyambut kemajuan kerja sama ekonomi bilateral dan berkomitmen untuk bekerja lebih keras dalam memperkuat kerja sama kita,” katanya.

Meskipun di tengah pandemi, nilai perdagangan Indonesia-Panama pada 2021 naik sebesar 59,05 persen atau senilai lebih dari 170 juta dolar AS (Rp2,4 triliun) dibandingkan 109 juta dolar AS (Rp1,5 triliun) pada 2020.

Indonesia dan Panama juga sepakat untuk menggali langkah-langkah untuk meningkatkan hubungan ekonomi dengan mendekatkan sektor swasta kedua negara melalui Forum Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia (INA-LAC) dan mengundang sektor bisnis Panama untuk menggunakan INA-Access, wadah digital untuk menggali kesempatan perdagangan dan investasi.

Selain itu, kedua negara juga setuju untuk meningkatkan akses pasar untuk produk Indonesia, seperti perikanan, obat-obatan dan garmen.

Retno juga merespon secara positif terkait pencabutan Indonesia dari daftar terbatas Panama guna mempercepat proses pengajuan visa bagi warga Indonesia dan meningkatkan interaksi lebih dekat antara kedua warga negara, termasuk kalangan bisnis.

Bidang kerja sama ketiga, kata Retno, yakni pemberdayaan perempuan yang peran pentingnya tidak dapat dipisahkan dari pandemi COVID-19 dan pemulihan pandemi.

“Berinvestasi untuk perempuan berarti berinvestasi untuk masa depan,” katanya.

Dalam kesempatan sama, Menlu Panama Mouynes menyambut baik kesepakatan kerja sama dalam tiga bidang utama tersebut.

“Kami sangat berterima kasih atas kesempatan ini. Kami sangat antusias untuk melakukan agenda-agenda kami dalam tiga pilar utama tersebut. Kami menghargai kesempatan dengan peran kepemimpinan yang kami punya di wilayah Amerika dan kepimpinan Indonesia di wilayahnya,” kata Mouynes.

Baca juga: KBRI berupaya tingkatkan hubungan dagang, investasi Indonesia-Panama
Baca juga: Dubes RI prakarsai kerja sama universitas di Panama dan Indonesia
Baca juga: Indonesia jajaki kerja sama dengan perusahaan logistik Panama


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022