Untuk tahun 2022 ini, kita tantangannya adalah bagaimana menciptakan inovasi-inovasi agar kinerja tetap stabil dengan menekan beban-beban kinerja dan beban cost produksi hingga dari internal cost production-nya harus bisa lebih kompetitif
Jakarta (ANTARA) - Emiten produsen cetakan sarung tangan PT Mark Dynamic Indonesia Tbk (MARK) memproyeksikan laba bersih perseroan mencapai Rp450 miliar, lebih tinggi dibandingkan realisasi laba bersih pada 2021 lalu Rp392,15 miliar.

Direktur Utama MARK Ridwan Goh mengatakan, tantangan sepanjang 2021 lalu adalah perseroan dituntut harus mampu mengakomodir produksi tanpa gangguan meski adanya pandemi COVID-19.

"Untuk tahun 2022 ini, kita tantangannya adalah bagaimana menciptakan inovasi-inovasi agar kinerja tetap stabil dengan menekan beban-beban kinerja dan beban cost produksi hingga dari internal cost production-nya harus bisa lebih kompetitif," ujar Ridwan dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Terkait dengan rencana jangka menengah, Ridwan menyampaikan perseroan tidak akan melakukan hilirisasi bisnis karena sudah memiliki anak usaha seperti Honour Tower Sdn. Bhd. yang bergerak di sektor perdagangan keramik molding.

Lalu ada juga PT Megah Raya Sumatera yang bergerak di bidang industri peralatan saniter dari porselen dan PT. Berjaya Dynamics Indonesia yang bergerak di perdagangan peralatan dan perlengkapan pertanian.

"Sedangkan untuk tahun 2022 ini Mark Dynamic hanya mencanangkan anggaran belanja modal atau capex sekitar Rp20 miliar, berbanding terbalik dari tahun 2021 yang menganggarkan capex sekitar Rp200 miliar," kata Ridwan.

Belanja modal atau capex yang rendah membuat Mark Dynamics dengan percaya diri mematok pertumbuhan tahun ini sekitar 30 persen dibanding 2021.

Permintaan saat ini dinilai masih kuat dengan target pendapatan sekitar Rp1,4 triliun dan volume penjualan sekitar 22 juta cetakan sarung tangan. Tahun lalu, volume penjualan MARK hanya sekitar 1,5 juta cetakan per bulan atau rata-rata per tahunnya 18 juta per tahun.

Ridwan menambahkan, Mark Dynamics juga akan membagikan dividen dengan rasio 50 persen dari laba bersih 2021 atau sekitar Rp196 miliar.

Pada 2021, MARK mencatatkan penjualan sebesar Rp1,19 triliun, meningkat sebesar 111 persen jika dibandingkan dengan akhir 2020 sebesar Rp565,44 miliar.

Sedangkan laba bersih tercatat Rp392,15 miliar, meningkat signifikan yaitu 172 persen dibanding 2020 yang sebesar Rp144,19 miliar.

Baca juga: Produsen bahan bangunan Impack Pratama cetak laba bersih Rp210 miliar
Baca juga: Siloam Hospitals raup laba bersih Rp700 miliar sepanjang 2021
Baca juga: ADCP bukukan laba bersih Rp130 miliar sepanjang 2021

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022