Mekah (ANTARA News) - Pola makanan tidak baik disamping kurang istirahat sehingga kelelahan menyebabkan banyak jamaah calon haji sakit saat di Arab Saudi sehingga masuk dalam kategori resiko tinggi, kata Kepala Seksi Kesehatan Panitia Penyenggara Ibadah Haji Daerah Kerja Madinah, dr. Subagyo .

"Ada peningkatan pasien resiko tinggi atau risti sekitar lima hingga 10 persen dari data yang ada di manifes. Ini bisa disebabkan faktor kelelahan dan pola makan," kata Kepala Seksi Kesehatan Panitia Penyenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Madinah Subagyo saat memberi keterangan masa berakhirnya fase kedatangan jemaah gelombang I di Madinah, Kamis.

Dikatakan, kebiasaan jamaah membawa perbekalan ikan asin dari Tanah Air ke Arab Saudi pada musim haji menyebabkan melonjaknya pasien jamaah hipertensi selama fase gelombang I di Madinah ini.

Padahal, katanya, sedikitnya 100 orang dari total 450 jemaah per kloter itu merupakan jemaah berisiko tinggi (risti).

Selain hipertensi, kata Subagyo, gejala penyakit diabetes pun ternyata melonjak selama jemaah berada di Madinah. Masalah utamanya, adalah asupan makanan.

"Untuk fase pertama ini, kelompok risko tinggi hipertensi dan diabet tinggi sekali. Meningkat antara 5-10 persen. Bahkan ada yang sampai 19 persen dari jumlah jemaah," katanya.

Kepala Daerah Kerja Madinah Akhmad Jauhari mengatakan sebagaian besar jemaah haji kita relatif berusia lanjut sehingga berpotensi peningkatan risti. Selain itu, ada kebiasaan jemaah haji Indonesia yang selalu membawa ikan asin.

"Ikan asin ditambah kelelahan dalam menjalankan ibadah mengakibatkan resiko hipertensi tinggi. Begitu pula dengan risiko diabetes yang juga naik," kata Jauhari.
(A025)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011