Ankara (ANTARA News) - Turki dan Iran akan melanjutkan kerja sama keamanan nasional, kata Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu pada konferensi pers bersama dengan timpalannya dari Iran, Ali-Akbar Salehi di ibu kota Turki, Ankara pada Jumat.

"Komitmen bersama kami untuk melawan PKK (Partai Pekerja Kurdi Turki yang dilarang `) dan PJAK (Partai Hidup Bebas Kurdistan) akan terus berlanjut. Kami akan bekerja sama untuk melikuidasi ancaman teroris seluruhnya," kata Davutoglu.

Davutoglu mengatakan, PKK merupakan ancaman terhadap seluruh wilayah, dan menambahkan bahwa para pejabat komite keamanan tingkat tinggi komite Turki dan Iran akan segera bertemu.

Sementara itu, menteri luar negeri Iran membantah laporan-laporan bahwa pasukan Iran menangkap seorang pemimpin senior PKK dan kemudian membebaskannya.

"Murat Karayilan tidak pernah tertangkap oleh Iran. Mengapa kami harus melepaskannya jika kita menangkapnya?." kata Salehi seperti dikutip Xinhua-OANA.

Sebanyak 24 tentara Turki tewas dan 18 lainnya terluka di Turki tenggara dalam beberapa serangan PKK Rabu pagi, salah satu serangan paling mematikan dalam beberapa dekade.

Menanggapi serangan itu, militer Turki melancarkan serangan lintas-perbatasan ke lima daerah di Irak utara dalam perang melawan PKK.

Bentrokan antara PKK dan tentara Turki telah meningkat sejak musim panas pada saat pembicaraan antara pemimpin PKK yang dipenjarakan, Abdullah Ocalan, dan pejabat Turki yang bertujuan mengakhiri konflik telah gagal.

Terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa, PKK mengangkat senjata pada 1984 untuk menciptakan tanah air etnik di Turki tenggara.

Lebih dari 40.000 orang telah tewas dalam konflik yang melibatkan PKK selama dua dekade terakhir.

(Uu.H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011