Jakarta (ANTARA) - Sebastian Vettel didenda 5.000 euro (Rp78 juta) karena mengendarai motor skuter di Sirkuit Albert Park setelah mobil Aston Martin yang dia gunakan mogok saat sesi latihan Grand Prix Australia, Jumat.

Juara dunia empat kali itu melaju beberapa putaran sebelum mobilnya tiba-tiba berhenti dan mengeluarkan asap saat FP1.

Keluar dari mobilnya, pebalap Jerman itu mengambil tabung APAR dari marshal dan menyemprot mobilnya untuk memadamkan api.

Setelah sesi latihan selesai, Vettel mengendarai motor skuter melewati lintasan untuk kembali ke garasi sembari menyapa penggemar.

Steward memanggil Vettel dan menjatuhkan denda karena sang pebalap dianggap melanggar regulasi dengan memasuki lintasan tanpa izin.

Bukan hari pertama balapan yang ideal bagi pebalap yang melewatkan dua grand prix pembuka musim ini di Bahrain dan Arab Saudi karena positif COVID-19.

Vettel bersikukuh merasa mendapatkan lampu hijau dari marshal yang menawarinya menggunakan skuter tersebut.

Baca juga: Ferrari tercepat di dua latihan pembuka GP Australia

"Saya mengatakan, 'bolehkan saya mengendarainya?' karena saya lebih memilih berkendara sendiri," kata Vettel kepada awak media seperti dikutip Reuters.

"Dan kemudian dia menyerahkan skuternya kepada saya, lalu saya bilang, 'OK', dan dia bilang, 'berangkatlah.' Lalu saya pergi.

"Maksud saya saya ingin mobil saya kembali dan tidak mencari masalah. Saya di sini tidak untuk mengendarai skuter."

Steward mengatakan Vettel lebih memilih melaju sendiri di trek ketimbang rute evakuasi yang telah ditentukan sedangkan marshal berusaha mengontak race control untuk meminta instruksi.

Vettel, yang mencatatkan waktu terbaik ke-13 sebelum kemalangannya itu, tidak turun dalam sesi latihan kedua karena Aston Martin harus mengganti power unit baru pada mobil sang pebalap.

"Besok tidak akan jadi masalah tapi akan jauh lebih baik bila saya menjalani lap lebih banyak," kata dia.

Baca juga: Ferrari dominasi latihan pertama GP Australia

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022