Palembang (ANTARA News) - "Tim Nasional Petanque Indonesia hanya ditargetkan meraih satu medali emas pada SEA Games XXVI yang akan dipertandingkan di Palembang, 11-22 November mendatang," kata Sekretaris Federasi Olahraga Petanque Indonesia Sumsel, Iwan Mursidi.

"Tim Indonesia akan bertumpu pada Pangga (prajurit Kodam II/Sriwijaya) untuk meraih medali emas pada nomor shooting," katanya.

Menurut dia, peluang tim Indonesia cukup terbuka, mengingat arena petanque di Komplek Olahraga Jakabaring, Palembang, dibangun dengan tingkat kesulitan tertentu.

"Atlet terbaik asal Thailand saja hanya mampu mencetak 35 poin pada saat tes beberapa waktu lalu. Padahal, dia biasanya meraih 45 poin pada nomor shooting. Artinya, kesulitan itu bisa dimanfaatkan atlet Indonesia yang telah lebih dahulu mengenal arena," ujar dia.

Dia menambahkan, tim Thailand dinilai menjadi yang paling kuat di antara negara-negara Asia Tenggara lainnya.

"Thailand menjadi peringkat dua dunia, atau tepatnya Indonesia di bawah Thailand, kemudian disusul Laos, Vietnam, dan Kamboja," kata dia pula.

Ia menambahkan, cabang olahraga petanque hanya mempertandingkan tiga nomor dari empat yang ada.

"Hanya ada tiga nomor, yakni single, double, dan shooting, sementara nomor triple sengaja tidak dipertandingkan untuk strategi menahan perolehan medali negara lawan," ujar Iwan.

Dia tak membantah, Tim Nasional Indonesia masih berada di bawah negara-negara peserta SEA Games lainnya, seperti, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina.

"Negara Asia Tenggara lain telah lebih dahulu mengenal olahraga petanque, sedangkan Indonesia baru menyiapkan diri sejak dua tahun terakhir. Padahal telah dipertandingkan sejak SEA Games 2001," kata dia.

Iwan mengemukakan, sebagai gambaran prestasi, Timnas Indonesia hanya mampu menembus babak 8 besar pada ajang Pattaya Open di Thailand, beberapa waktu lalu.

"Timnas hanya mampu meraih kemenangan dari Singapura untuk negara asal Asia Tenggara, sedangkan untuk negara lain bisa dikatakan tidak mampu menyaingi," kata dia.

Dia menyatakan, dapat mengungguli Singapura itu pun bukan suatu keuntungan pada saat SEA Games mendatang, mengingat Negeri Singa tersebut hanya mengikuti satu nomor, yakni shooting. Padahal sembilan negara peserta memastikan turun dengan full team.

"Tentunya Pengurus Besar FOPI tidak mau cabang olahraga petanque menjadi lumbung medali negara-negara lain. Itulah sebagai tuan rumah menerapkan strategi tertentu, hanya Singapura dan Brunei Darussalam yang tidak turun dengan kekuatan penuh," kata dia lagi.

Pada ajang tes event SEA Games di Palembang, 24-25 September lalu, hanya diikuti Indonesia dan Thailand.

Dalam test event itu, Thailand dan Indonesia masing-masing turun pada tiga nomor, yaitu ganda putra, ganda putri, serta shooting.

Tim Thailand keluar sebagai juara umum dengan meraih gelar pada nomor ganda putra setelah mengalahkan tuan rumah Indonesia dengan skor 13-3, dan nomor ganda putri mengalahkan Indonesia dengan skor 13-6, serta pada nomor shooting.

Berkaitan dengan kesiapan Timnas yang diperkuat oleh 8 atlet Sumsel, dia menyatakan telah memasuki tahapan persiapan mental.

"Tiga minggu menjelang SEA Games, fokus atlet lebih kepada kesiapan mental dan sejauh ini motivasi mereka tetap terjaga. Nanti mereka akan diuji coba lagi pada ajang Jakabaring Open pada 30 Oktober nanti," ujar dia.

Salah seorang supervisi dari Asia-Oceania Petanque Federation, Madam Souvnath Nong mengatakan, venues Petanque di Komplek Olahraga Jakabaring, Palembang, siap digunakan.

"Lapangan sudah oke semua, ada 8 line untuk pertandingan dan 10 line untuk masing-masing negara peserta berlatih," kata dia.

Dia meminta, hanya dilakukan penyempurnaan terhadap beberapa fasilitas pendukung saja.

"Yang harus disediakan antara lain ruang medis yang nantinya diperuntukkan sebagai tempat tes doping, pembatas penonton, penambahan fasilitas WC umum, serta tenda-tenda untuk para juri atau umpire," kata dia. (ANT-037)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011