Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mengategorikan subvarian Omicron jenis XE, XD dan XF sebagai mutasi virus yang perlu diwaspadai muncul dari aktivitas mudik Lebaran 2022, kata pejabat Kementerian Kesehatan.

"Walaupun dikatakan lebih cepat menular dibandingkan varian Omicron dan data yang ada sampai saat ini belum memadai, sebagai bagian untuk mitigasi mudik, varian ini jadi perhatian kita bersama," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers secara virtual yang diikuti dari YouTube di Jakarta, Selasa.

Baca juga: WHO analisis dua saudara baru varian Omicron COVID-19

Baca juga: Epidemiolog: Indonesia belum lampaui masa kritis


Ia mengatakan dalam skala global, sejumlah peneliti sudah menemukan subvarian baru XE, XD dan XF. Tapi, semuanya belum ditemukan di Indonesia.

Ia mengatakan varian XE merupakan gabungan genetik dari subvarian BA.1 dan BA.2 yang kali pertama terdeteksi dari spesimen pada 19 Januari di Inggris. "Hingga saat ini Inggris sudah ada 763 kasus XE," katanya.

Nadia yang juga Sekretaris Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI mengatakan karakteristik yang dimiliki XE lebih cepat menular dibandingkan BA2. "Tapi, belum cukup bukti epidemiologis untuk memperlihatkan perubahannya di masyarakat," ujarnya.

Nadia mengatakan subvarian XD adalah gabungan dari Delta AY.4 dan Omicron BA.1. Sementara XF ditemukan di Inggris, tetapi dengan jumlah kasus yang masih sangat sedikit.

Nadia mengatakan pemerintah telah menyusun langkah mitigasi mudik Lebaran 2022 untuk mengantisipasi kemunculan varian baru COVID-19 di Tanah Air, sebab XE, XD dan XF merupakan jenis yang sama dengan Omicron, di antaranya melalui vaksinasi dosis lengkap serta dosis penguat.

Baca juga: Subvarian Omicron BA.2 sumbang 72,2 persen kasus baru COVID di AS

Baca juga: Satgas: Subvarian Omicron BA.2 telah terdeteksi di 19 provinsi


Nadia menambahkan varian Omicron telah menggeser posisi varian Delta di Indonesia berdasarkan hasil pemeriksaan 9.385 genom sekuensing sejak Januari 2022.

Jumlah pemeriksaan genom sekuensing itu, kata Nadia, meningkat lima kali lipat dibandingkan pekan ke-13 tahun 2021.

"Kita juga melihat secara nasional varian Omicron mendominasi, berdasarkan peningkatan proporsi dari subvarian BA.2. Sementara varian Delta sudah semakin turun distribusinya di Indonesia," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022