Magelang (ANTARA News) - Sekitar sembilan titik di aliran Sungai Pabelan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah rawan terjadi luapan banjir lahar dingin Gunung Merapi pada musim hujan mendatang.

Ketua Bankom Linang Sayang, Muhamad Ali di Magelang, Rabu, mengatakan, sembilan titik tersebut berada di Dusun Gununglemah, Desa Gondowangi, Kecamatan Sawangan, Bojong Kojor (Mungkid), Dusun Ngipik (Muntilan).

Dusun Blangkunan (Mungkid) Dusun Prumpung (Muntilan), Jurangporong di Dusun Ngemplak, Desa Ngrajek (Mungkid), Dusun Sudimoro, Desa Adikarto (Muntilan), Dusun Srowol, Desa Progowati (Mungkid), serta Desa Tanjung (Muntilan).

Menurut dia, di lokasi tersebut terjadi pendangkalan luar biasa akibat aliran lahar pada musim hujan lalu. Meskipun sudah berkurang sebagai dampak penambangan, kapasitas pasir dan batu masih banyak.

"Hal ini diketahui dari hasil penelusuran sungai oleh para relawan, baru-baru ini. Penyusuran ini dilakukan mulai kawasan hilir di pertemuan antara Sungai Progo dengan Sungai Pabelan di Desa Tanjung Muntilan hingga hulu Sungai Pabelan di lereng Merapi.

Seorang relawan, Lilik Sulistyono, mengatakan selama ini lahar dingin cenderung tidak mengalir lurus melainkan zig zag sehingga mengakibatkan tebing sungai yang terkena terjangan arus lahar longsor dan sungai semakin melebar.

"Hal ini harus diantisipasi oleh pemerintah. Warga di bantaran sungai juga harus meningkatkan kewaspadaan. Jika terjadi hujan deras dan banjir lahar mereka harus siap-siap menyingkir," katanya.

Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta potensi material di atas Gunung Merapi yang bisa turun menjadi banjir lahar dingin sebanyak 90 juta meter kubik. Material tersebut kini sudah berada di 12 hulu sungai.

Sebanyak 12 sungai yang berhulu di Gunung Merapi tersebut adalah Sungai Bedog, Krasak, Bebeng, Putih, Lamat, Senowo, Trising (Kabupaten Magelang), Apu (Kabupaten Boyolali), Woro (Kabupaten Klaten), Gendol, Kuning, dan Boyong (Kabupaten Sleman). ***4***



Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011