Jakarta (ANTARA News) - World Wildlife Fund for Nature (WWF) meluncurkan buku berjudul The Coral Triangle yang memotret kehidupan dan keanekaragaman kehidupan laut di enam negara yang mempunyai keanekaragaman laut terlengkap di dunia.

"Coral Triangle adalah enam negara yang mempunyai dan menawarkan kehidupan laut terbaik di dunia," kata salah satu penulis buku The Coral Triangle, Stella Chiu-Freund di Jakarta, Kamis.

Coral Triangle adalah wilayah seluas kurang lebih enam juta kilometer persegi yang terdiri dari daratan dan lautan yang meliputi enam negara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste.

Keenam negara tersebut merupakan rumah bagi berbagai biota laut terlengkap di dunia sekaligus rumah bagi berbagai komunitas manusia dan sumber ekonomi yang penting.

Buku setebal 272 halaman tersebut memuat sekitar 400 foto karya Jurgen Freund dan Stella-Chiu Freund tentang kehidupan terumbu karang, paus, lumba-lumba, hiu dan ikan-ikan karang yang diselingi dengan esai-esai mengenai Coral Triangle oleh ahli konservasi laut dari berbagai belahan dunia.

Selama 18 bulan Tuan dan Nyonya Freund melakukan ekspedisi ke enam negara yang menjadi Coral Triangle.

Jurgen Freund adalah fotografer internasional yang secara khusus menggeluti kehidupan laut. Sudah banyak karyanya yang dipublikasikan di berbagai majalah internasional.

Sedangkan Stella Freund adalah sarjana Antropologi yang berprofesi di dunia publikasi dan penulisan buku.

Menurut keduanya, hal yang paling mengancam kelestarian Coral Triangle adalah pengambilan hasil laut secara berlebihan.

"Memang orang harus makan, tapi beri kesempatan ikan untuk bertelur dan berkembang biak," kata Jurgen Freund.

Jurgen mencontohkan Australia yang berhasil menjaga kelestarian salah satu spesies ikannya.

"Sebagai contoh, ikan trout di Australia. Ketika mereka bertelur, kurang lebih pada November, Pemerintah Australia melarang pemancingan ketika waktu bertelur ikan tersebut sehingga memungkinkan adanya cukup telur dan anak ikan untuk berkembang di tahun berikutnya," kata Jurgen.

Hal tersebut merupakan salah satu contoh usaha pemerintah menjaga kelestarian biota laut sekaligus menjaga ketahanan pangan masyarakatnya, kata Jurgen.

Sementara itu Kepala Program Coral Triangle WWF Dr. Linda Pet-Soede mengatakan tujuan dari Ekspedisi Coral Triangle adalah untuk mendemonstrasikan hubungan antara kehidupan alam liar dengan masyarakat di sekitarnya, ancaman yang mereka hadapi, dan rekan yang bekerjasama untuk membantu melindungi pusat keanekaragaman laut dunia.

"Kami ingin dunia untuk beranjak dan memperhatikan, sehingga kami menugaskan salah satu tim fotografi terbaik dunia untuk melakukan perjalanan yang menantang ini," kata Pet-Soede.

Buku The Coral Triangle merupakan hasil kerja sama dari WWF, Asian Development Bank (ABD), Freund Factory, dan Coral Triangle Initiative (CTI)

Acara peluncuran buku tersebut dihadiri juga oleh enam menteri kelautan dari ke enam negara.

Informasi lebih lanjut tentang buku the Coral Triangle bisa diakses di laman www.panda.org/coraltriangle/photobook.(Antara)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011