Jakarta (ANTARA) - Platform Decentralized Exchange (DEX) Litedex Protocol resmi mencatatkan LDX tokennya di Coinmarketcap.com dengan alamat kontrak yang baru.

Chief Executive Officer Litedex Protocol, Andrew Suhalim dalam keterangannya pada Rabu sangat mengapresiasi kepercayaan besar user dari berbagai negara.

"Mengingat makin besarnya nama Litedex Protocol di mata investor, para holder hendaknya melakukan DYOR, do your own research, sebelum memutuskan berinvestasi di LDX Token. Cara ini penting dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

"Sebagai projek yang terus berkembang, Litedex kini harus menghadapi tantangan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, agar lebih cerdas dan tepat dalam memilih aset kripto yang baik. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk melakukan riset sebelum berinvestasi yang baik."

Baca juga: Mitigasi berjalan lancar, Litedex yakinkan konsumen keamanan kripto

CoinMarketCap diklaim sebagai situs asset kripto paling dicari dan menjadi sumber referensi terpercaya bagi trader dan institusi, untuk mengetahui update harga dan membandingkan ribuan asset kripto di dunia.

Tak hanya itu, data CoinMarketCap juga sering dikutip oleh media-media ternama sebagai bahan referensi. Bahkan pemerintah Amerika Serikat pun menggunakan data di CoinMarketCap untuk penelitian dan laporan.

Sejak 2020, CoinMarketCap telah diambilalih oleh Binance yang merupakan perusahaan Blockchain global sekaligus menjadi bursa asset digital terbesar di dunia, berdasarkan volume perdagangan dan penggunanya.

Sebelumnya, LDX Token yang dikembangkan oleh Litedex Protocol sudah listing di Exchange Global, yakni LBank. Capaian ini tentu membuktikan LDX Token makin diminati oleh investor global, karena memiliki volume transaksi yang besar hingga tercatat di CoinMarketCap.

Pengembang Litedex Protocol akan terus berinovasi. Salah satunya dengan melibatkan beberapa influencer global dari berbagai negara, seperti Aliumutzabun dari Turki, dengan jumlah pengikut satu juta lebih, Crypto Sheff dari Ukraina dengan pengikut lebih dari 500 ribu pengikut, Cryptoprojects dari Inggris dengan jumlah pengikut 2 juta lebih dan Korea Crypto Planet dari Korea Selatan dengan jumlah pengikut 500 ribu lebih.

Selain melibatkan influencer global untuk mengulas produk-produk Litedex Protocol, Dev juga akan terus melakukan AMA (Ask Me Anything) di media kripto global guna memberikan penjelasan secara detail sekaligus membuka kesempatan yang luas bagi para trader kripto untuk mengetahui lebih dalam tentang projek-projek Litedex Protocol.

"Kerjasama dengan influencer kripto dunia ini, penting dilakukan agar bisa memperluas komunitas LDX Hodlers hingga ke penjuru dunia. Para influencer global ini diharapkan bisa meneruskan dan menyampaikan visi Litedex Protocol sebagai pelopor MetaFinance di metaverse," kata Andrew.

Baca juga: Berkurangnya pasokan Bitcoin dan Ethereum dinilai jadi kabar positif

Baca juga: Zona ekonomi khusus Honduras adopsi bitcoin sebagai alat bayar sah

Baca juga: Token kripto pendatang baru ini siap jadi wadah industri kreatif

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022