Presiden Jokowi menunjuk Babel sebagai pusat pendidikan Konghucu ini bukan lagi sebuah dorongan, tetapi sebuah kebutuhan
Pangkalpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan menyatakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Babel sebagai daerah pusat pengembangan pendidikan Konghucu karena memiliki harmonisasi keagamaan tertinggi di Indonesia.

"Presiden Jokowi menunjuk Babel sebagai pusat pendidikan Konghucu ini bukan lagi sebuah dorongan, tetapi sebuah kebutuhan," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Rabu.

Baca juga: Polda Babel gencarkan vaksinasi COVID-19 di Kota Pangkalpinang

Ia mengatakan Presiden Jokowi menyampaikan Babel ditunjuk menjadi pusat pengembangan pendidikan konghucu, terkhusus untuk mengembangkan Sekolah Tinggi Konghucu Indonesia di Provinsi Babel.

"Sehari sebelum Imlek, kami bersama pengurus  Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) menghadap Presiden dan beliau meminta agar segera didirikan Sekolah Tinggi Ilmu Konghucu di Bangka Belitung," ujarnya.

Baca juga: Indonesia berlakukan batas usia calon jamaah haji

Menurut dia, rencananya ada dua lokasi yang akan dihibahkan untuk membangun sekolah ini, yakni di daerah Tanjung Bunga dan Kejora seluas 4,5 hektare.

"Kita doakan bersama-sama, semoga di tahun depan tahun ke-100, harus ditandai dengan membangun Sekolah Tinggi Ilmu Konghucu Indonesia di Babel," ujarnya.

Baca juga: Satgas sebut rumah sakit di Babel tangani 41 pasien COVID-19

Pengurus Matakin Budi Santoso mengatakan program ini juga sejalan dengan tenaga pendidik agama Konghucu yang memang tergolong masih sedikit, namun kebutuhannya cukup tinggi untuk tiap sekolah. Belum lagi, penganut agama Konghucu di Babel juga cukup banyak.

"Permintaan guru Konghucu banyak sekali, tetapi tenaga pendidiknya masih kurang sekali. Bagaimana kita mau menciptakan guru agama Konghucu, sedangkan sekolah tingginya pun tidak tersedia," ujarnya. 

Baca juga: Satgas sebut stok vaksin COVID-19 di Babel cukup selama Ramadhan


 

Pewarta: Aprionis
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022