Solo (ANTARA) - Pertagas Niaga mulai mengenalkan produk compressed natural gas (CNG) ke Solo kepada kelompok rumah tangga dan industri kecil sebagai alternatif lain dari elpiji tabung.

"CNG ini untuk penjaringan gas kota. Pada tahap awal kami ambil percontohan di daerah Sumber (Kecamatan Banjarsari)," kata Direktur Utama Pertagas Niaga Aminuddin di Solo, Rabu.

Selanjutnya, segmentasi lain yang akan disasar yakni industri kecil di sepanjang Jalan Slamet Riyadi.  Pengembangan untuk industri juga akan dilakukan di berbagai daerah di Solo Raya.

"Namun tahap awal adalah perumahan jaringan kota di Sumber dulu, ini baru pertama kalinya masuk ke Solo," katanya.

Ia mengatakan, dipilihnya Solo karena jaraknya cukup dekat dengan sumur gas milik Pertagas Niaga di wilayah Blora.

"Oleh karena itu, diharapkan penggunaan energi alternatif lebih masif di Solo. Untuk fasilitasnya, (gas) dibawa dari Blora pakai isotank, misalnya di Sumber kami taruh di depan klaster perumahan, ke dalam kami menggunakan pipa-pipa," katanya.

Pada tahap awal ini pihaknya sudah melakukan survei kepada sekitar 400 rumah tangga. Meski demikian, belum tentu seluruhnya bersedia dengan pemasangan pipa gas tersebut.

"Walaupun nanti dapat 100 tetap kami mulai, tergantung masyarakat juga," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Komisaris Utama Pertagas Niaga Bambang Saputra mengatakan dengan menggunakan CNG maka bisa meminimalisasi risiko kecelakaan atau kejadian gas meledak.

"Upaya ini juga dalam rangka mendukung green energy global karena CNG merupakan produk yang ramah lingkungan," katanya.

Sebelum di Solo, pemasangan CNG sudah dilakukan di sejumlah daerah lain, di antaranya Palembang, Jambi, dan Jakarta.

"Kalau jumlah penggunanya di seluruh Indonesia sudah mencapai ribuan," katanya.

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022