Jakarta (ANTARA) - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengumumkan pencapaian ekspor kuartal pertama (Januari-Maret) tahun 2022 yang mencapai 73.000 unit, naik 48 persen dibandingkan total ekspor pada periode yang sama pada tahun sebelumnya (49.000 unit).

Ekspor 73.000 unit itu dihasilkan dari pengiriman 10 model Toyota ke empat benua, serta didukung peningkatan permintaan untuk Toyota Veloz dan model lainnya untuk negara tujuan ekspor ke Timur Tengah dan ASEAN.

"Melihat tiga bulan ini kenaikannya 48 persen, kami optimistis jika bisa dipertahankan, ekspor kami bisa mencapai 284 ribu. Itu kenaikan yang signifikan dibanding tahun lalu 180 ribuan," kata Bob Azam, Direktur Corporate Affairs TMMIN, Kamis.

Baca juga: Pemerintah harap HPM dukung target ekspor 1 juta mobil pada 2025

Bob menjelaskan, optimisme ekspor dari hasil kuartal pertama 2022 juga dibayangi dengan ketidakpastian ekonomi global yang dipengaruhi, salah satunya oleh perang antara Rusia dan Ukraina.

"Kami terus berupaya untuk berkontribusi pada ekspor otomotif nasional dengan selalu menjaga dan meningkatkan kualitas produk Toyota Indonesia salah satunya dengan memastikan peningkatan kapabilitas SDM yang terus menerus,” ujar Bob.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mencanangkan target ekspor 1 juta unit kendaraan bermotor roda empat dalam bentuk completely built up (CBU) dari Indonesia pada tahun 2025.

Demi mencapai target tersebut, pemerintah terus membuka keran investasi, menjadikan Indonesia sebagai salah satu ekspor hub, hingga memberikan kemudahan regulasi bagi pelaku industri otomotif di dalam negeri agar dapat memperluas pasar ekspor baik dari prinsipal maupun ke negara tujuannya.

Baca juga: DFSK ekspor 2.142 unit kendaraan selama 2021

Pemerintah juga memberikan fasilitas dan infrastruktur pendukung, salah satunya Pelabuhan Patimban guna menambah volume ekspor.

Memasuki era elektrifikasi, Toyota Indonesia juga siap memulai produksi kendaraan listrik berteknologi hybrid di Karawang Plant yang juga ditujukan untuk pasar ekspor.

Selaras dengan dukungan terhadap target Pemerintah Indonesia dalam mencapai netralitas karbon, Toyota Indonesia bertekad untuk menyediakan teknologi elektrifikasi yang saling melengkapi melalui konsep multi-pathway mulai dari flexy-engine, FCEV, BEV, PHEV, HEV, hidrogen, biofuel, hingga LCGC.

"Untuk HEV, kami ingin berkontribusi dengan strategi multi-pathway dengan memproduksi model hybrid. Kami harap bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor," tutup Bob.

Baca juga: Harga minyak naik, Toyota proyeksikan ekspor mobil melonjak

Baca juga: Jepang berencana larang ekspor mobil mewah ke Rusia

Baca juga: Menperin bidik ekspor mobil capai 1 juta unit pada 2025
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022