Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) berencana membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di seluruh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) sebagai upaya menguatkan pengumpulan dan pengelolaan zakat demi kesejahteraan umat.

"Baznas diperbolehkan untuk membentuk UPZ di seluruh kedutaan di KBRI, tujuannya untuk menyejahterakan umat dan mengentaskan kemiskinan," ujar Ketua Baznas RI Noor Achmad dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Pernyataan Noor itu disampaikan setelah bersilaturahim dengan Duta Besar Belanda untuk Indonesia Mayerfas, dalam rangka menguatkan zakat di Eropa.

Baca juga: Kemenag bentuk UPZ di KUA untuk genjot pengumpulan zakat

Baca juga: Baznas dorong Kementerian, BUMN, TNI/Polri perkuat UPZ


Menurut Noor, zakat yang dikumpulkan dari KBRI bisa disalurkan bagi mahasiswa atau tenaga kerja Indonesia (TKI) yang membutuhkan bantuan, tak hanya di Eropa, juga di kawasan Timur Tengah.

"Untuk itu, kami menginisiasi pembentukan Unit Pengumpul Zakat di KBRI dan bisa dikelola oleh teman-teman di KBRI atau jika tidak ada tenaganya bisa menunjuk atau menugaskan yang lain dalam pengelolaan UPZ-nya," kata dia.

Upaya Baznas itu mendapat sambutan hangat dari Dubes Belanda untuk Indonesia Mayerfas, dalam upaya pembentukan UPZ di Belanda. Apalagi di Negeri Kincir Angin itu banyak WNI serta tak sedikit penduduk asli yang memeluk agama Islam.

"Pertama, jumlah warga Indonesia di Belanda perkiraan kami ada sekitar 400 ribu orang. Saya belum tahu berapa yang Muslim. Tapi, kalau kita lihat beberapa kali kita berkumpul, orang Islam cukup banyak, mungkin lebih dari setengahnya, masjid kita juga ada di Den Haag, Amsterdam, dan cukup banyak juga di Belanda ini," katanya.

Baca juga: Selama Ramadhan, UPZ Tangerang terima zakat fitrah Rp2,5 miliar

Mayerfas mengatakan ada peluang untuk membentuk UPZ Baznas di Eropa, karena filantropi seperti itu sangat baik jika diteruskan dan diupayakan.

Menurutnya, terkadang penduduk Muslim di Eropa kebingungan saat akan menyalurkan zakatnya.

"Kami menyambut baik dari Baznas, jumlah potensi pengumpulan di Belanda ini cukup besar, terkadang WNI kebingungan dalam menyalurkannya. Untuk itu, nanti akan kami konsultasikan dengan Kemlu," kata Mayerfas.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022