Langkah pemerintah ini tentu layak kita sambut, mengingat sektor UMKM merupakan tulang punggung penggerak ekonomi dalam negeri
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Aceh guna mendukung pelaku usaha mikro kecil dan menengah lebih berkembang dan berdaya saing.

Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan, kolaborasi tersebut dilakukan untuk memberikan berbagai pendampingan kepada pelaku UMKM dan koperasi guna memperkuat sektor usahanya. Pemerintah berharap, dengan dukungan itu, sektor UMKM dan koperasi bisa naik kelas menjadi usaha yang berorientasi kepada ekspor.

"Langkah pemerintah ini tentu layak kita sambut, mengingat sektor UMKM merupakan tulang punggung penggerak ekonomi dalam negeri," ujar Nova lewat keterangan di Jakarta, Kamis.

Ia menyebutkan, sektor UMKM menyerap lebih dari 117 juta tenaga kerja dan 60,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia disumbangkan oleh perusahaan UMKM.

Nova menyampaikan, pandemi COVID-19 telah membuat sektor UMKM mengalami kontraksi tinggi. Oleh karena itu, Pemerintah Aceh sangat mendukung langkah pemerintah pusat, dalam hal ini LPEI, untuk membangkitkan kembali kontribusi UMKM dalam kehidupan masyarakat.

Menurutnya, langkah pemerintah mendorong UMKM dan Koperasi di Aceh agar berorientasi kepada ekspor menjadi sebuah kesempatan yang tidak bisa kita lewatkan.

"Kita yakin, dari sekian banyak UMKM dan koperasi yang ada di daerah ini, tidak sedikit yang mampu menghasilkan produksi yang layak dipasarkan di tingkat internasional. Lagi pula jaringan transportasi dari Aceh ke luar negeri semakin terbuka, sehingga peluang melakukan aktivitas ekspor semakin besar," kata Nova.

Sementara itu, Direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso mengatakan, kesepakatan bersama yang difasilitasi oleh Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Aceh itu adalah bagian dari Program Pojok SMV dan akan banyak fokus terhadap pengembangan kapasitas industri kecil dan menengah, koperasi, serta usaha mikro kecil dan menengah berorientasi ekspor.

Sejumlah produk unggulan Aceh seperti kopi, minyak hitam , dan ikan tuna memiliki potensi ekspor yang besar untuk ditingkatkan. Tercatat hampir 75 ribu pelaku UMKM di Aceh yang sebagian di antaranya merupakan UMKM yang berorientasi ekspor.

Potensi itu, lanjut Rijani, akan dapat dimaksimalkan melalui program pengembangan UMKM berorientasi ekspor LPEI seperti Coaching Program for New Exporter (CPNE), Business Matching Program, dan Desa Devisa.

"Kami sangat yakin bahwa potensi komoditas ekspor di wilayah Aceh yang dikolaborasikan dengan berbagai program LPEI dapat memacu pertumbuhan ekspor di Aceh sesuai dengan mandat kami," ujar Rijani.

Rijani mengatakan jika kesepakatan bersama itu nantinya akan menjadi payung untuk berbagai peluang kerja sama antara LPEI dan Pemerintah Aceh dalam upaya untuk meningkatkan ekspor UMKM di Aceh baik yang sifatnya sosialisasi, pelatihan, maupun pertukaran informasi.

Kolaborasi LPEI dan Pemerintah Aceh dinilai akan menjadi langkah UMKM bangkitnya UMKM dan koperasi di Aceh sehingga siap menjajal pasar global.

Baca juga: LPEI dan BRI kolaborasi tingkatkan transaksi dan layanan ekspor
Baca juga: Melalui Program CPNE, LPEI bantu UMKM tembus pasar ekspor
Baca juga: LPEI dan Bank Mandiri perkuat sinergi dukung kegiatan transaksi ekspor

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022