Jangan sampai berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) itu hanya jargon saja.
Jakarta (ANTARA) -
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade mendukung kolaborasi antara PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia dan Kementerian Pertahanan di bawah pimpinan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam hal perawatan pesawat milik TNI.
 
Andre dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa keinginan agar pemeliharaan pesawat TNI oleh PT GMF merupakan bagian dari komitmen Prabowo dalam membesarkan perusahaan milik negara.
 
"Pak Prabowo punya komitmen bagaimana membesarkan GMF. Menyelamatkan Garuda itu sudah sikap resmi Pak Prabowo, dan beliau juga ingin pemeliharaan pesawat milik TNI itu dikerjasamakan dengan GMF," kata Andre dalam FGD Panja Garuda di Jakarta, Kamis
 
Andre berharap kerja sama antara PT GMF dan Kemhan dalam hal perawatan pesawat ini mampu memajukan kemandirian industri pertahanan (indhan) dalam negeri, khususnya yang bergerak di bidang kedirgantaraan.
 
"Saya sudah mendengar kerja sama ini. Saya ingin mendengar bagaimana detailnya. Ke depan kami mendorong agar pemeliharaan-pemeliharaan pesawat TNI ini bisa dilakukan di GMF. Kenapa harus melibatkan asing kalau GMF bisa. Jangan sampai berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) itu hanya jargon saja. Insyaallah, Pak Prabowo punya komitmen untuk itu," tegas Andre.
 
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra membenarkan bahwa PT GMF telah menjalin kerja sama dengan Kemhan terkait dengan pemeliharaan pesawat TNI.
 
Ia pun mengapresiasi komitmen Menhan Prabowo dalam memajukan industri dirgantara dalam negeri.
 
"Beberapa waktu lalu Pak Menteri Pertahanan datang dan kami terima kasih bahwa memang komitmen dan dukungan beliau untuk memajukan Indonesia," katanya.
 
Sementara itu, Direktur Utama PT GMF Aeroasia Andi Fahrurrozi menilai keseriusan Menhan Prabowo dalam memajukan industri dirgantara dalam negeri ditandai dengan menerbitkan surat edaran bagi semua matra TNI (AD, AU, dan AL) agar pekerjaan perbaikan pesawat di dalam negeri.
 
"Jadi, saat ini sudah diatur untuk pekerjaan maintenance alutsista itu tidak boleh dibawa keluar negeri. Jadi, memang surat edarannya sudah terbit, itu dari Menhan untuk semua matra," kata Andi.
 
Andi mengatakan bahwa langkah PT GMF kini kian mantap untuk ekspansi pada industri pertahanan dengan keberhasilan perusahaan meraih sertifikat dan persetujuan dari Lockheed Martin atas kapasitas perawatan pesawat Hercules C-130H untuk pekerjaan overhaul, refurbishment, dan modifikasi.
 
Keberhasilan ini berangkat dari adanya kesepakatan offset atau Offset Project Agreement (OPA) antara pemerintah Indonesia (dalam hal ini Kementerian Pertahanan) dan Lockheed Martin yang merupakan perusahaan kedirgantaraan, senjata, pertahanan, keamanan informasi, dan teknologi dari Amerika Serikat.

Baca juga: Panglima terima laporan Kasau soal perawatan pesawat TNI AU

Baca juga: Ini perawatan dan pemeliharaan pesawat terbang militer

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022