Jakarta (ANTARA) - Chief Operating Officer DAS Indonesia Motor, Dhani Yahya memprediksi bahwa krisis chip semikonduktor akan terus berlanjut hingga 2023.

"Krisis ini ternyata masih berlanjut, tidak berhenti di 2022 melainkan kami prediksi ini sampai pada tahun 2023," ungkap Dhani Yahya di Jakarta, Kamis (14/4).

Imbas dari krisis itu, membuat banyaknya penumpukan "ruang tunggu" terhadap para konsumen setia Jeep di Indonesia yang mencapai ratusan konsumen harus bersabar untuk mendapatkan kendaraan impian mereka.

"Untuk sesuatu yang bagus memang membutuhkan kesabaran. Pada awal April itu terdapat 200 konsumen yang harus menunggu untuk diantarkan kendaraanya ke garasi mereka," kata dia.

Baca juga: Jeep hadirkan Wrangler dan Gladiator di Indonesia

"Kami ingin informasikan juga, terima kasih atas kesetiaan para pelanggan Jeep selama ini. Dan kami minta maaf kepada pembeli maupun calon pembeli Jeep yang saat ini masih menunggu ketersediaan unitnya dalam waktu cukup lama," tambah dia.

Krisis supply chip semikonduktor ini memang sangat mengganggu kuantiti dari produk Jeep, sehingga Jeep tidak dapat memenuhi secara penuh kuota produksi untuk mendistribusikan pesanan kepada konsumennya.

Meski demikian, bukan berarti Jeep akan berhenti berinovasi. Ini terbukti jika sejumlah produk baru pun telah dijadwalkan rilis. Bahkan hampir semua tipe Jeep yang dijual global akan dipasarkan juga ke Indonesia.

Diantaranya dalam tahun-tahun ke depan ada Jeep Meridien, New Jeep Grand Cherokee, dan satu line up kendaraan elektrifikasi dari Jeep juga akan hadir di Indonesia. Ini semua, demi menjadikan Jeep sebagai market leader di segmen premium serta menguatkan brand dan lifestyle dari Jeep itu sendiri.

Baca juga: Jeep Meridian siap masuk Indonesia, calon pesaing Fortuner & Pajero

Baca juga: DAS Indonesia hadirkan jambore pertama untuk pecinta Jeep di Indonesia

Baca juga: Jeep Indonesia akan bawa kendaraan terbaru di 2022
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022