Saya apresiasi Jakarta Islamic Center yang mendukung pameran...
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi seni kaligrafi Tanah Air yang menurutnya tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia.

Hal itu disampaikan LaNyalla saat menghadiri Pameran Kaligrafi Kontemporer Internasional “The Power of Qur’an”, di Jakarta Islamic Center, Jumat.

"Seni kaligrafi Arab sudah diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Karenanya Indonesia harus berperan untuk mensosialisasikan kepada khalayak, betapa seni kaligrafi Islam mampu beradaptasi dengan perubahan," ujar La Nyalla.

Senator asal Jawa Timur itu menambahkan, seni kaligrafi Islam yang bersifat universal harusnya mampu menjadi pijakan dalam mengembangkan syiar dakwah yang lebih produktif.

Baca juga: Seni kaligrafi tiga dimensi dipamerkan di TIM

Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim seharusnya mampu memberi warna dalam perubahan lewat kaligrafi.

Dengan fakta itu, seringkali hampir setiap rumah umat muslim memiliki hiasan kaligrafi tak terkecuali tempat-tempat ibadah seperti masjid dan mushola.

"Kondisi itu tentu saja menggembirakan, tapi harus ditingkatkan pada tempat-tempat yang lebih luas dan bisa diakses oleh khalayak, antara lain Gedung Istana, Gedung Dewan, kantor gubernur, kantor walikota, kantor bupati, di hotel, kafe-kafe dan ruang-ruang publik lainnya," harapnya.

Menurut LaNyalla, Jakarta Islamic Center telah mengambil peran untuk membantu sosialisasi dan edukasi masyarakat terhadap seni kaligrafi tersebut.

Ia pun menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Jakarta Islamic Center untuk bisa berdampak besar tidak hanya di Tanah Air tapi juga mancanegara.

"Saya apresiasi Jakarta Islamic Center yang mendukung pameran yang diikuti 26 Negara dan sekitar 70 seniman kaligrafi Indonesia. Pameran ini seolah menjadi Oase masyarakat, setelah dua tahun terkungkung dalam pandemi COVID- 19," katanya.

LaNyalla berharap kegiatan ini terus tumbuh dan menjadi pencerahan bagi siapapun yang menyaksikan.

Kegiatan yang berlangsung hingga 22 April 2022 itu juga dihadiri Senator DKI Jakarta Fahira Idris, Walikota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim, Kepala Pusat Pengkajian Islam Jakarta KH. M. Subki, Ketua Panitia Pameran Muhammad Arif Syukur, serta puluhan Kaligrafer.

Baca juga: Kaligrafi Arab masuk dalam daftar warisan budaya takbenda UNESCO

Baca juga: Kurator: Islam punya budaya kaya dan agung

Baca juga: Permintaan seni kaligrafi meningkat selama Ramadhan

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022