Sony sedang melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Apple..."
Jakarta (ANTARA News) - Sony Corp mengakuisisi saham patungan Ericsson senilai 1.05 miliar euro (1.5 miliar dolar) untuk mengalahkan dominasi Apple dengan menonjolkan fitur musik dan video pada ponsel pintar.

Pembelian  itu memungkinkan Sony mengintegrasikan ponsel pintar dan perangkat lainnya dengan berbagai konten seperti musik (Beyonce dan Britney Spears), film (Spiderman dan Anonymous) dan video game Playstation (Legends of Norrah).

"Ini adalah awal dari sesuatu yang saya pikir cukup ajaib," kata Kepala Sony Sir Howard Stringer dalam sebuah konferensi pers di London seperti dilaporkan Reuters

"Kita bisa lebih cepat dan luas menawarkan konsumen dengan ponsel pintar, laptop, tablet dan televisi yang saling terhubung satu sama lain dan membuka dunia baru dalam hiburan online," katanya.

Saat ini tablet Sony, game konsol dan perangkat elektronik lainnya tidak dapat terhubung dengan ponsel pintar Sony Ericsson.

"Sony sedang melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Apple dan memenuhi keinginan pengguna dengan 'menghubungkan berbagai perangkat dengan antarmuka dan sistem operasi yang sama," kata Pengamat Kurahashi Investor Securities Mizuho Nobuo di Tokyo.

"Ponsel pintar adalah produk utama Sony ... dan Sony memungkinkannya menjadikan perangkat utama berinternet," katanya.

Penjualan ponsel pintar melonjak sejak Apple meluncurkan iPhone pertama pada 2007.  Meskipun penjualan ponsel pintar di pasar mengalami keterlambatan, tapi permintaan tinggi ponsel pintar terus berlanjut.

"Semakin banyak orang menonton konten di ponsel pintar. TV tidak mati, tapi mereka (pelanggan) menontonnya melalui ponsel pintar dan tablet," kata Stringer.

Perjuangan

Kesepakatan itu memberikan Sony kepemilikan penuh terdapat handset yang dimiliki Ericsson dan memungkinkan Sony memotong biaya dalam bisnis Sony Ericsson. Stringer akan melakukan penghematan dalam operasi, R & D dan pemasaran.

Pengambilalihan Sony Ericsson oleh perusahaan asal Jepang itu telah lama menjadi perbincangan orang dan sumber mengatakan kepada Reuters pada bulan ini bahwa kesepakatan akan terjadi.

"Sony sekarang memiliki semua komponen untuk bersaing dengan Samsung dan Apple. Pertanyaan besar adalah dapatkan Sony mewujudkannya ?," Kata Konsultan Canalys Pete Cunningham.

"Berdasarkan sejarah, saya skeptis, tapi aku tidak mengatakan hal itu  dapat dilakukan," tambahnya, mengingat butuh perjuangan bila perusahaan Jepang membeli saham perusahaan AS dan Eropa.

Didirikan pada 2001, Sony Ericsson mempekerjakan sekitar 7.500 dan menguasai 2 persen dari pasar ponsel global pada tahun lalu dengan penjualan ponsel pintar senilai 6,3 miliar euro. Awalnya, Sony fokus pada berkembang ponsel kamera dan musik tetapi kalah dalam perlombaan ponsel pintar.

"Sony harus melakukan kesepakatan ini karena sudah kehabisan pilihan, tetapi tantangan integrasi bisa menjadikan rintangan utama," kata Kepala penelitian CCS Insight Ben Wood.

"Sebagai pemain besar dalam elektronik, kurangnya aset mobile menjadi pekerjaan rumah Sony terutama bila dibandingkan dengan Samsung yang menciptakan bisnis telekomunikasi dengan setengah dari keuntungannya," katanya.

Keuntungan Ericsson sebagian besar didapatkan dari penjualan jaringan nirkabel dimana Ericcson adalah produsen terbesar di dunia, naik 5 persen. Indeks teknologi Stoxx 600 Eropa naik 3,4 persen.

Kepala Eksekutif Ericsson Hans Vestberg mengatakan perusahaan memilih pembayaran tunai untuk memperkuat neraca dan tidak ada rencana untuk membayarkan kepada para pemegang saham.
(Adm)


Penerjemah: Adam Rizallulhaq
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011