Jakarta (ANTARA) - Pihak penyelenggara turnamen sepak bola junior internasional, International Youth Championship (IYC), berharap tim nasional Indonesia bisa berkompetisi di IYC berikutnya, yang direncanakan bergulir pada tahun 2022 atau 2023.

“Kami sangat berharap PSSI bisa mengirimkan timnas untuk berlaga di IYC,” ujar Direktur Kompetisi IYC Tigorshalom Boboy dalam konferensi pers di Stadion Internasional Jakarta (JIS), Jakarta, Jumat (15/4).

Menurut Tigorshalom, sejatinya pihak IYC terus berkomunikasi dengan PSSI ketika akan menggelar turnamen.

Pada tahun 2019, dia melanjutkan, ketika IYC digelar di Bali dan diikuti oleh tiga tim Eropa yakni U-18 Real Madrid, U-19 Inter Milan dan U-18 Arsenal, penyelenggara sudah mengontak PSSI.

Akan tetapi, ternyata kala itu timnas tak bisa bermain lantaran terkendala hak siar. Namun, beberapa pemain timnas pada masanya seperti Ernando Ari, Bagas Kaffa, Mohammad Supriadi, Bagus Kahfi dan Muhammad Salman Alfarid bergabung dengan skuad U-20 Indonesia All Star.

Kemudian pada IYC 2021, PSSI juga dihubungi oleh penyelenggara tetapi timnas U-19 tengah berada di Korea Selatan untuk menjalani pemusaatan latihan (TC) persiapan Piala Dunia U-20 2023.

“Meski begitu, kami tetap berterima kasih kepada PSSI yang memberikan dukungan berupa penugasan perangkat pertandingan,” tutur Tigorshalom.

Sementara Ketua Penyelenggara IYC sekaligus “Chairman” Pancoran Soccer Field (PSF) I Gede Widiade menyebut bahwa IYC bisa dimanfaatkan PSSI untuk mengukur kesiapan tim nasional.

Sebab, IYC diikuti oleh tim-tim muda klub ternama Eropa. Pada tahun 2019 ada Inter Milan, Arsenal dan Real Madrid, sementara pada edisi 2021 ada Barcelona dan Atletico Madrid.

“Jadi untuk tolak ukur timnas untuk mengikuti turnamen tertentu, saya pikir IYC ini sangat bagus dan positif,” kata Gede.


Baca juga: Warga Pulau Seribu naik kapal dari Untung Jawa karena ingin lihat JIS
Baca juga: Penonton berharap papan skor di JIS bisa tayangkan ulang cuplikan
Baca juga: Laga Barcelona-Atletico Madrid di JIS, penonton diimbau tak merokok

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022