Kunjungan rombongan siswa Singapura itu disambut dengan berbagai kesenian tradisional, seperti permainan gamelan dan tari Semarangan, serta penampilan kegiatan ekstrakurikuler SMA Negeri 3 Semarang.
Tak mau kalah, rombongan siswa Northland Secondary School, Singapura itu menampilkan seni tari yang dinamakan "Harmoni Dance", sebuah perpaduan tarian tradisional dan tari modern Singapura.
Rombongan yang terdiri atas 32 siswa dan lima guru itu dipimpin oleh Principal Northland Secondary School Singapura, Mr. Koh Yiak Khieng, yang mengungkapkan kedatangannya merupakan kunjungan balasan.
Koh menjelaskan, SMA Negeri 3 Semarang telah berdiri 134 tahun, sedangkan Northland Secondary School baru berusia 17 tahun, sehingga masih perlu banyak belajar dari pengalaman yang lebih tua.
Indonesia, diakuinya, memiliki beranekaragam budaya, seperti halnya SMA Negeri 3 Semarang yang menyuguhkan penampilan kesenian tradisional Semarang yang menjadi kebudayaan khas daerah tersebut.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 3 Semarang, Hari Waluyo membenarkan bahwa kunjungan rombongan siswa dari Singapura itu merupakan balasan dari kunjungan yang pernah dilakukan pihaknya pada Januari lalu.
"Kami bekerja sama dengan Northland Secondary School dalam program "sister school" untuk saling mempelajari dan mengadopsi sistem pembelajaran yang diterapkan di masing-masing sekolah," katanya.
Apalagi, kata dia, SMA Negeri 3 Semarang merupakan rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) yang wajib menerapkan "sister school", yakni menjalin relasi dengan sekolah pilihan yang ada di luar negeri.
"Selama berada di Semarang, para siswa Singapura ini akan mengikuti kegiatan belajar di dalam kelas bersama siswa kami. Para guru juga turut mengamati proses pembelajaran. Kunjungan ini berlangsung dua hari," katanya.
Ia mengakui, kerja sama dengan sekolah luar negeri tersebut dilakukan untuk tercapainya target SMA Negeri 3 Semarang menjadi sekolah bertaraf internasional (SBI) pada 2012 mendatang, dari status sebelumnya RSBI.
"Model kerja sama `sister school` ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas akademik mengacu proses pembelajaran yang dilakukan di negara-negara maju, dengan mengadopsi dan mengadaptasi sistem tersebut," kata Hari.
(ANTARA)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
