New York (ANTARA News) - Jika mereka entah bagaimana dapat membawa kembali seorang presiden dari masa lalu, banyak rakyat Amerika Serikat yang akan dengan cepat memilih seorang Republikan daripada Demokrat, kata hasil sebuah survei yang dirilis pada Senin.

Tiga puluh enam persen dari mereka yang menjadi responden dalam survei itu mengatakan bahwa mereka akan lebih memilih Ronald Reagan daripada Franklin D. Roosevelt, saat negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu terus menghadapi masalah, demikian jajak pendapat yang dilakukan oleh acara televisi 60 Minutes dan majalah Vanity Fair yang dilansir Reuters.

"Bawa kembali Gipper, kata 36 persen rakyat Amerika Serikat yang memilih Ronald Reagan atas Franklin Delano Roosevelt (29 persen) ketika ditanya siapa presiden dari masa lalu yang mereka inginkan ada di Gedung Putih di saat-saat sulit ini," kata 60 Minutes dan Vanity Fair dalam sebuah pengumuman berisi pernyataan hasil survei itu.

Hanya 14 persen yang memilih Thomas Jefferson untuk kembali menjabat.

Lebih dari 60 persen dari 1.012 orang yang ditanya dalam jajak pendapat nasional itu mengatakan bahwa kekhawatiran tentang terungkapnya tindakan masa lalu dapat mencegah mereka mencalonkan diri, sementara kaum perempuan lebih mengkhawatirkan tentang (rahasia) apa yang mungkin digali dari mereka selama kampanye.

Meskipun banyak orang akan lebih memilih (Hillary) Clinton untuk menjadi calon wakil presiden jika Biden tidak kembali mencalonkan diri pada tahun 2012, lima persen orang menilai jika bintang acara bincang-bincang televisi Oprah Winfrey harus dipertimbangkan untuk posisi itu.

Dalam suatu survei yang juga mungkin dapat menjelaskan lautan laptop mahasiswa di setiap gerai kopi Starbucks di Amerika Serikat, 50 persen orang Amerika Serikat yang berusia muda mengatakan bahwa hal itu dapat diterima --menggunakan internet gratis gerai kopi itu sepanjang hari setelah membeli minuman.

Enam puluh delapan persen orang Amerika Serikat telah membaca satu buku di satu bulan terakhir dan persentase yang sama dari rakyat Amerika Serikat percaya bahwa jasa layanan pos AS harus beroperasi setidaknya lima hari sepekan saat kebangkrutan mengancam.

Parlemen sedang mempertimbangkan penghapusan pengiriman pada hari berakhir Sabtu sebagai bagian dari rencana restrukturisasi.

Hasil lengkap polling dapat ditemukan di http://www.vanityfair.com/magazine/2011/12/60-minutes-poll-201112

(Uu.G003/M016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011