Jakarta (ANTARA) - Masyarakat Hindu Bali di Midwest yang tergabung dalam Semeton Bali Midwest bersama Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Chicago mengadakan acara Dharma Shanti peringatan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 di Chicago, Amerika Serikat (AS).

"Perayaan Hari Raya Nyepi di Chicago kali ini dilakukan di tengah dimulainya era baru setelah pandemi, di mana perekonomian dunia termasuk Indonesia, telah kembali menggeliat," kata Konjen RI Chicago Meri Binsar Simorangkir dalam sambutannya Sabtu, seperti dikutip keterangan pers KJRI Chicago, Senin.

Setelah jumlah kasus COVID-19 melandai, Bali, kata Meri, Indonesia siap menyambut kunjungan wisatawan termasuk dari AS dengan diberlakukannya kembali pemberian fasilitas visa on arrival di bandara internasional Bali sejak 7 Maret 2022.

"Karena itu, tunggu apa lagi? Segera book tiket pesawat dan sampai jumpa di Bali!” kata Konjen Meri.

Sementara itu, Wali Kota Oakbrook, Illinois, Gopal Lalmalani yang hadir sebagai tamu kehormatan menyampaikan ucapan selamat Tahun Baru Saka kepada umat Hindu di Midwest.

"Bangsa Indonesia termasuk bangsa yang paling toleran di dunia. Dan di event yang membahagiakan ini, saya mengucapkan Selamat Tahun Baru Saka kepada umat Hindu di Midwest. Saya berharap agar acara perayaan tahun baru ini berjalan dengan lancar,” kata Lalmalani, yang lahir dan menghabiskan masa kecilnya di Jakarta.

Perayaan Tahun Baru Saka dibuka dengan "Matur Piuning dan Nunas Taksu" yang berisikan harapan agar acara berjalan dengan lancar dan kondisi Bali akan terus membaik dan segera bangkit setelah pandemi mendera selama dua tahun terakhir.

Acara itu juga menampilkan beberapa tarian seperti tari Dharmashanti, Margapati, Topeng Keras dan Legong Tapini.

Ketua Acara Perayaan Dharma Shanti I Nyoman Mahartayasa menyampaikan bahwa persiapan acara tersebut dilaksanakan selama dua bulan.

"Animo masyarakat Chicago untuk mempelajari budaya dan tarian Bali pada khususnya, serta Chicago pada umumnya, sangatlah tinggi. Kalau diperhatikan, malam ini, kebanyakan pemain gamelan adalah warga AS dan kualitas permainan mereka tidak kalah dengan orang Indonesia," kata Nyoman.

“Mereka sangat disiplin dan mereka sangat mencintai budaya Indonesia, sampai saya sebagai orang Bali merasa kalah dengan dedikasi mereka," katanya.

Sekitar 100 pengunjung datang untuk meramaikan acara Dharma Shanti tersebut.

Menurut Mahartayasa, acara tersebut semakin meriah dengan kuis dan dooprize bagi mereka yang bisa menjawab pertanyaan soal pariwisata Indonesia, termasuk Bali, Lombok, Mandalika dan Danau Toba.

Baca juga: Diaspora Indonesia di AS belajar Al Quran bareng Quraish Shihab
Baca juga: KBRI Mesir gelar forum bisnis, rayakan 75 tahun hubungan diplomatik
Baca juga: KBRI Beijing terus upayakan pelajar Indonesia masuk kembali ke China

Pewarta: Katriana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022