Antibodi itu terbentuk paling tidak dua minggu setelah kita divaksinasi
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro menyampaikan pekan ini merupakan momentum tepat bagi pemudik melakukan vaksinasi dosis penguat atau booster.

"Minggu ini momen yang tepat untuk vaksin booster. Antibodi itu terbentuk paling tidak dua minggu setelah kita divaksinasi," ujarnya dalam webinar bertema Selamatkan Keluarga, Lewati Pandemi Dengan Imunisasi Lengkap yang diikuti di Jakarta, Senin.

Oleh karena itu, ia meminta pemudik untuk segera melakukan vaksinasi dosis penguat atau booster COVID-19 agar dapat mudik secara sehat.

Baca juga: Reisa: Imunisasi rutin lengkap penting guna berikan kekebalan spesifik

"Mudik ini kan sudah kita tunggu-tunggu, perlu persiapan biar bisa mudik sehat. Kalau sudah vaksinasi lengkap dua dosis, lengkapi dengan dosis ketiga," ujarnya

Selain melakukan vaksinasi booster, Reisa mengatakan pemudik juga diminta untuk mengisi Electronic-Health Alert Card (eHAC) domestik melalui aplikasi PeduliLindungi.

"Mulai 5 April 2022 pengisian eHAC domestik berlaku untuk semua moda transportasi baik darat, laut dan udara. Ini hanya berlaku untuk pelaku perjalanan usia 6 tahun ke atas," paparnya.

Baca juga: Reisa: PPLN sehat dengan vaksin lengkap atau penguat tidak dikarantina

Ia mengatakan pengisian eHAC domestik itu merupakan upaya pemerintah mewujudkan mudik yang aman dan sehat, serta memudahkan petugas kesehatan untuk melakukan pelacakan kasus apabila ditemukan kasus COVID-19.

Ia menyampaikan sepanjang 2021 hingga 2022 aplikasi PeduliLindungi telah mencegah 3.733.067 orang dengan status merah atau vaksinasinya belum lengkap untuk memasuki ruang publik.

Selain itu, aplikasi PeduliLindungi juga telah mencegah 538.659 orang yang terinfeksi COVID-19 atau punya status hitam untuk melakukan perjalanan domestik dan mengakses ruang publik yang tertutup.

Baca juga: Reisa: Konsumsi makanan sehat dan bergizi saat berpuasa

"Sangat bermanfaat terutama selama gelombang varian Delta dan Omicron," ucapnya.

Di samping itu, Reisa mengatakan manfaat lain dalam aplikasi PeduliLindungi, yakni fitur lokasi vaksinasi, telemedisin, pengiriman obat, hingga penerbitan sertifikat standar WHO.

Terkait data pribadi dalam aplikasi PeduliLindungi, Reisa menekankan aspek keamanan sistem menjadi prioritas Kemenkes.

"Kemenkes sudah melakukan kerja sama strategis dengan berbagai pihak untuk memastikan sistem di aplikasi PeduliLindungi ini aman dan laik digunakan dan tidak perlu was-was," tuturnya.

Baca juga: Per Senin 162.879.095 warga RI sudah divaksinasi COVID-19 lengkap

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022