Padang (ANTARA News) - Enam warga dinyatakan hilang terbawa arus air laut ketika banjir bandang melanda Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

"Hingga saat ini enam orang belum ditemukan oleh Tim SAR," kata Asisten I Kabupetan Pesisir Selatan Desri saat dihubungi melalui telepon dari Padang, Kamis.

Menurut dia, Tim SAR masih melakukan pencarian terhadap enam orang yang dinyatakan hilang terbawa arus ketika banjir bandang itu.

"Pencarian dilakukan dengan menyisir pantai maupun aliran sungai," katanya.

Ia mengatakan korban yang mengalami luka berat ketika terjadi bandang tujuh orang, dengan kondisi tangan maupun kaki patah. "Korban luka berat tersebut telah dibawa ke salah satu rumah terdekat untuk menjalani perawatan," katanya.

Berdasarkan data sementara yang diperoleh dimana 10 Kecamatan dari 12 Kecamatan yang berada di Kabupaten Pesisir Selatan terkena banjir bandang.

"Lima Kecematan yang terparah dihantam banjir bandang tersebut," kata Desri.

Dia mengatakan, rumah warga yang terendam banjir sebanyak 102.190 unit sedang rumah hanyut dibawa arus sebanyak 20 unit.

"Selanjutnya untuk rumah rusak parah 51unit , rumah rusak ringan sebanyak 201 unit, sedangkan 732 unit rumah rusak sedang,"katanya.

Selaian rumah warga yang rusak tambah Desri juga tercatat 2 unit Puskesma yang rusak. "Sementara itu sarana pendidikan yakni 3 unit gedung Sekolah Dasar (SD) yang hanyut, terendam banjir ada 22 unit gedung sekolah, gedung sekolah rusak berat 9 unit,"jelas Desri.

Menurutnya, ketika banjir bandang melanda 10 Kecamatan yang ada di kabupaten Pesisir Selatan tercatat 52.123 orang dievakuasi ke daerah yang aman dan tinggi.

"Namun air yang sudah mulai surut, ada sebagian warga yang telah kembali kerumah masing-masing," katanya.

Dia menambahkan, beberap tenaga medis telah kita siagakan di pos darurat penanggulangan bencana guna mencegah penyakit yang diderita warga pasca banjir bandang.

"Kita belum mendapatkan laporan berapa kerugian materi yang dialami warga akibat banjir bandang tersebut," katanya.

(T.KR-ZON/M008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011