Jakarta (ANTARA) - Melihat besarnya potensi kenaikan kargo Baja di Wilayah Cilegon, PT Krakatau Bandar Samudera, sebagai operator Pelabuhan Krakatau International Port (KIP), memperkuat jalur logistik melalui kereta api antara Banten dan Surabaya. Hal ini terungkap dalam penandatanganan MoU antara PT Krakatau Jasa Logistik (KJL) anak usaha KIP, dengan PT Trans Jaya Persada (TJP) di Hotel Aryaduta Jakarta pada Kamis (14/4). 

Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Utama PT KJL Puji Winarto dan Direktur Utama PT TJP Ignatius Handijoso Siaputra disaksikan langsung oleh Penasihat Khusus Menteri Koordinator Kemaritiman & Investasi Bidang Pertahanan dan Keamanan Maritim Laksamana TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio S.I.P., M.M., Direktur Utama PT KS Silmy Karim, Direktur Keuangan PT KAI Salusra Wijaya, Komisaris PT Krakatau Sarana Infrastruktur Roy Maningkas, CEO KIP Akbar Djohan, Staf Ahli Direktur SDM PT KS Capt. Albertus J.D. Korompis dan jajaran Komisaris & Direksi PT TJP, PT KAI, PT KJL & PT KBS.

CEO KIP, Akbar Djohan menyampaikan bahwa kerjasama ini merupakan bentuk komitmen Krakatau International Port sebagai Integrated Industrial Port dalam menciptakan sistem logistik yang efektif dan efisien, “Kerjasama ini juga dalam rangka mendukung bisnis Krakatau Steel yang semakin positif. Melalui KJL, kami siap mengakomodir potensi kenaikan jumlah kargo dari Krakatau Steel di Banten” kata Akbar.

Akbar juga berharap dengan adanya cargo balikan dari Surabaya ke arah barat, maka akan menciptakan aktivitas bisnis yang artinya bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya di Pulau Jawa. "Terisinya kargo dari Surabaya ke wilayah barat tentu akan membuat bisnis ini menarik karena lebih efektif dan efisien dalam rantai pasok logistiknya", tutupnya.

Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim sangat mendukung kerja sama ini agar segera terlaksana untuk menyambut target Produksi Baja 10 juta ton per tahun. Senada dengan hal tersebut, Penasihat Khusus Menko Kemaritiman & Investasi bidang Pertahanan & Keamanan Maritim, Marsetio menyampaikan bahwa ide cemerlang ini harus direalisasikan karena sejalan dengan rencana pemerintah mengurangi praktik ODOL (Over Dimension & Over Load). Sesuai juga dengan arahan Menteri BUMN yang mendorong setiap BUMN untuk juga melibatkan swasta.

Di kesempatan yang sama, Direktur Keuangan PT Kereta Api Indonesia, Sulasra Wijaya menyampaikan bahwa pihaknya berharap produk KS tujuan Jawa timur yg saat ini baru hanya 30% terangkut menggunakan kereta dapat bertambah volumenya sehingga utilisasi kereta api juga semakin meningkat.

Direktur Utama PT KJL, Puji Winarto menjelaskan kerjasama yang nantinya akan dijalankan dengan PT TJP mencakup Jumlah frekuensi pergerakan kereta api, penyediaan kargo angkutan kereta api dan penyediaan gerbong kereta api dengan kapasitas 54 ton. Saat ini KJL juga sudah mempunyai rangkaian kereta api yang melayani pengiriman kargo baik kontainer maupun breakbulk dengan rute Cilegon-Jakarta-Surabaya dan sebaliknya, yang berangkat dua hari sekali dengan gerbong datar (GD) 42 ton.

"KJL akan menyediakan kargo angkutan kereta api dari area Jakarta/Jawa Barat/Banten ke area Surabaya/Gresik, sedangkan TJP akan menyediakan kargo angkutan kereta api dari area Surabaya/Gresik ke area Jakarta/Jawa Barat/Banten” kata Puji.
Puji juga menambahkan nantinya TJP akan menyediakan kargo angkutan kereta api dari area Surabaya/Gresik ke area Jakarta/Jawa Barat/Banten dan TJP akan menggunakan stasiun di Gresik dan Surabaya untuk loading dan unloading kargo di area Jawa Timur.

"Kami bersama TJP sudah berkomitmen akan berusaha mengoptimalkan muatan kargo peti kemas, multi komoditi dengan kereta api. Kami harap kerjasama ini bisa berjalan dengan baik dan dapat segera menghasilkan nilai tambah bagi kedua perusahaan," tutup Puji.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2022