Banda Aceh (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh menyebutkan masyarakat Aceh yang telah mendaftarkan diri untuk berhaji mencapai 130.588 orang. 

Kepala Kanwil Kemenag Aceh Iqbal, Selasa, mengatakan animo masyarakat daerah berjuluk Serambi Mekah itu tetap tinggi untuk mendaftar haji meski ada pandemi COVID-19 dalam dua tahun terakhir.

“Animo masyarakat tidak terpengaruh dengan adanya wabah, bahkan masa tunggu jamaah haji Aceh mencapai 31 tahun dan saat ini yang telah mendaftar mencapai 130.588 orang,” kata Iqbal di Banda Aceh.

Baca juga: Kemenag Aceh lakukan persiapan ibadah haji 2022

Iqbal mengatakan Kemenag Aceh terus meningkatkan pelayanan haji dan umrah di daerah itu, apalagi saat ini Pemerintah Arab Saudi telah menerima jamaah umrah internasional dan juga telah memberi lampu hijau untuk penyelenggaraan haji 2022.

Kemenag Aceh juga baru mendapatkan hibah satu unit mobil Toyota Hiace dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI, dan diperuntukkan bagi peningkatan pelayanan haji dan umrah di Tanah Rencong

Tentu, kata Iqbal, kendaraan ini salah satu upaya dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan ibadah kepada calon jamaah haji, baik manasik atau berbagai kegiatan menyangkut haji dan umrah di Aceh.

“Apalagi, jika musim haji akan kembali normal di masa-masa mendatang, usai pandemi yang mengakibatkan gagal pemberangkatan jamaah haji ke Arab Saudi dalam dua tahun terakhir,” katanya.

Kondisi geografis di Aceh luas dan beberapa daerah masih berat untuk di tempuh, karenanya dibutuhkan penunjang yang memadai, seperti mobil operasional yang lengkap.

Tersedianya sarana yang memadai tentu akan memudahkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya calon jemaah haji dan umrah.

“Semua kita lakukan demi memberikan peningkatan kualitas layanan untuk umat, terutama calon jamaah haji, mereka butuh layanan prima, insya Allah indeks pelayanan terhadap jamaah pun akan berbanding lurus lebih baik,” kata Iqbal.

Baca juga: Kemenag yakin calon jamaah haji Indonesia berangkat musim haji 2022

Baca juga: Kemenag: Indonesia masih tunggu kepastian Arab Saudi soal haji 2022


Selain itu, juga dibutuhkan sumber daya manusia yang memadai untuk mendukung manajemen pelayanan jamaah haji yang dilakukan Kemenag, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dengan pemahaman regulasi yang baik.

“Pelayanan terhadap calon jamaah tidak boleh terhambat. Meski sudah dua tahun pembatalan pemberangkatan haji,  kita harus tetap optimistis untuk melakukan persiapan dan manasik bagi calon jamaah untuk tahun depan,” katanya.

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022